Cara Memulai Usaha Kerajinan Flanel Yang Laris

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis Iklan, Artikel Bisnis Modal Kecil, Artikel Bisnis Tanpa Modal, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara Memulai Usaha Kerajinan Flanel Yang Laris
link : Cara Memulai Usaha Kerajinan Flanel Yang Laris

Baca juga


October 2017

Cara Memulai Usaha Kerajinan Flanel Yang Laris - Tentu Anda telah banyak tahu tentang kain flannel. Kain flannel banyak memiliki warna-warna yang menarik sehingga dapat dikombinasikan. Perpaduan warna dari kain flannel ini sangat menarik sehingga hasil kreasi dari kain flannel diminati oleh sebagian besar orang. Penggemar kreasi dari kain flannel cukup banyak dan saat ini semakin berkembang karena semakin banyak pula kreasi baru dari kain flannel.

Beberapa contoh kerajinan dari kain flannel seperti bros, ikat rambut, gantungan kunci, gantungan HP, jepit rambut, tempat tisu, sarung HP, souvenir, bingkai foto, album foto, dan masih banyak lagi. Aneka kreasi kain flannel tergantung dari kreativitas Anda. Kain flannel merupakan bahan yang murah. Kreasi yang dihasilkan memiliki nilai jual yang cukup tinggi tergantung dari tingkat kerumitan dan kreativitas si pembuat.

Apakah Anda tahu kue tart yang lezat rasanya bisa dibuat dari kain flannel? Anda pasti tergiur akan kelezatan kue tart yang satu ini. Kue tart ini berasal dari kain flannel. Bentuk dan kenampakannya sama dengan kue tar yang asli. Namun berkat tangan-tangan kreatif, kue tart dapat dibuat dari kain flannel.

Biaya pembuatan kue tart dari kain flannel ini cukup murah. Bagi Anda yang ingin mendapat penghasilan tambahan dari aneka kreasi kain flannel, dapat mencobanya sekarang juga. Untuk memulai usaha aneka kreasi kain flannel hanya membutuhkan kreativitas dan sedikit kesabaran.

Hal-hal yang harus disiapkan sebelum membuat kue tart dari flannel adalah :

1. Desain tart

2. Pola

3. Alat: gunting, jarum, penggaris.

4. Bahan: kain flannel aneka warna, lem, dakron,benang.

Perhitungan biaya :

- Bahan kain flannel : Rp.  15.000

- Lem : Rp.   4.000

- Benang dan jarum : Rp.   4.000

- Tenaga: Rp.   7.000

Peluang bisnis kerajinan kain flanel ini sangat menguntungkan, harga jual kerajian flanel berbentuk kue tart saja mencapai Rp. 55.000. Kreasi tart dari kain flannel cukup tinggi karena kue tart ini merupakan kreasi unik dan cantik. Hasil kreasi ini dapat digunakan sebagai souvenir pernikahan, kado, atau sebagai dekorasi di sudut rumah Anda. Dan sekarang sudah siapkah Anda untuk menciptakan peluang bisnis kerajinan? Selamat mencoba Cara Memulai Usaha Kerajinan Flanel Yang Laris dan bermanfaat

Cara Memulai Usaha Kerajinan Flanel Yang Laris - Tentu Anda telah banyak tahu tentang kain flannel. Kain flannel banyak memiliki warna-warna yang menarik sehingga dapat dikombinasikan. Perpaduan warna dari kain flannel ini sangat menarik sehingga hasil kreasi dari kain flannel diminati oleh sebagian besar orang. Penggemar kreasi dari kain flannel cukup banyak dan saat ini semakin berkembang karena semakin banyak pula kreasi baru dari kain flannel.

Beberapa contoh kerajinan dari kain flannel seperti bros, ikat rambut, gantungan kunci, gantungan HP, jepit rambut, tempat tisu, sarung HP, souvenir, bingkai foto, album foto, dan masih banyak lagi. Aneka kreasi kain flannel tergantung dari kreativitas Anda. Kain flannel merupakan bahan yang murah. Kreasi yang dihasilkan memiliki nilai jual yang cukup tinggi tergantung dari tingkat kerumitan dan kreativitas si pembuat.

Apakah Anda tahu kue tart yang lezat rasanya bisa dibuat dari kain flannel? Anda pasti tergiur akan kelezatan kue tart yang satu ini. Kue tart ini berasal dari kain flannel. Bentuk dan kenampakannya sama dengan kue tar yang asli. Namun berkat tangan-tangan kreatif, kue tart dapat dibuat dari kain flannel.

Biaya pembuatan kue tart dari kain flannel ini cukup murah. Bagi Anda yang ingin mendapat penghasilan tambahan dari aneka kreasi kain flannel, dapat mencobanya sekarang juga. Untuk memulai usaha aneka kreasi kain flannel hanya membutuhkan kreativitas dan sedikit kesabaran.


Hal-hal yang harus disiapkan sebelum membuat kue tart dari flannel adalah :

1. Desain tart

2. Pola

3. Alat: gunting, jarum, penggaris.

4. Bahan: kain flannel aneka warna, lem, dakron,benang.

Perhitungan biaya :

- Bahan kain flannel : Rp.  15.000

- Lem : Rp.   4.000

- Benang dan jarum : Rp.   4.000

- Tenaga: Rp.   7.000

Peluang bisnis kerajinan kain flanel ini sangat menguntungkan, harga jual kerajian flanel berbentuk kue tart saja mencapai Rp. 55.000. Kreasi tart dari kain flannel cukup tinggi karena kue tart ini merupakan kreasi unik dan cantik. Hasil kreasi ini dapat digunakan sebagai souvenir pernikahan, kado, atau sebagai dekorasi di sudut rumah Anda. Dan sekarang sudah siapkah Anda untuk menciptakan peluang bisnis kerajinan? Selamat mencoba Cara Memulai Usaha Kerajinan Flanel Yang Laris dan bermanfaat

Kiat Sukses Cara Bisnis Usaha Kerajinan Tangan Kain Perca

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis Modal Kecil, Artikel Bisnis Sampingan, Artikel Bisnis Tanpa Modal, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kiat Sukses Cara Bisnis Usaha Kerajinan Tangan Kain Perca
link : Kiat Sukses Cara Bisnis Usaha Kerajinan Tangan Kain Perca

Baca juga


October 2017

Kiat Sukses Cara Bisnis Usaha Kerajinan Tangan Kain Perca - Mempunyai hobi? Mengapa tidak menjadikan hobi Anda sebagai bisnis? Jika Anda hobi menjahit, mengapa Anda tidak mencoba bisnis handycraft dari kain perca?

Kain perca adalah kain sisa-sisa di tukang jahit atau pabrik konveksi. Biasanya kain ini mereka buang karena sudah tidak bisa digunakan lagi. Artinya, bagi mereka kain perca adalah limbah. Dengan bahan baku yang dianggap oleh orang lain sebagai limbah, Anda bisa memperoleh banyak keuntungan. Bahan baku yang Anda olah tersebut tentunya dapat Anda bell dengan harga murah, bahkan gratis, jika Anda pandai melobi mereka.

Hal utama dalam bisnis ini adalah kekreativitasan. Kreativitas yang tinggi akan menghasilkan handycraft yang bernilai jual tinggi. Carilah ide-ide yang belum terpikirkan oleh orang lain. Misalnya saja, kreasi sajadah anak buatan Erina Aryopati. Berkat kreativitasnya, ia berhasil membuat sajadah anak dari kain perca dengan label Sweetie Pie. Menurutnya, ide tersebut terbesit dari ketiadaan sajadah khusus anak-anak di pasaran dan dari bentuk bed cover. Bahkan, saat momen lebaran, omzetnya bisa mencapai seratus juta rupiah.

  •     A. Memulai Bisnis

Ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk memulai bisnis ini, yaitu sebagai berikut.
v     Menentukan jenis handycraft yang akan Anda buat. Anda dapat membuat sarung bantal, bed cover, serbet, tirai, sarung galon air, taplak meja, dan lain-lain. Bukalah pikiran Anda dengan banyak membaca buku-buku' kreasi kain perca dan juga motif-motif yang dapat Anda kreasikan.
v  Mencari pemasok bahan baku (kain perca). Untuk langkah awal, Anda dapat menghubungi penjahit dekat rumah Anda. Pada skala besar, Anda dapat menghubungi penjahit ternama agar bahan baku yang didapat semakin beragam.
v  Sebagai lokasi pembuatan, Anda dapat menjadikan rumah Anda sebagai workshop pembuatan. Hal tersebut akan menekan modal karena Anda tidak perlu mengeluarkan biaya sewa.
v   Merekrut pegawai. Carilah penjahit lulusan kursus menjahit. Mereka biasanya sudah belajar pemolaan dan teknik menjahit yang bagus. Dengan demikian ketika Anda kesulitan mendesain bentuk handycraft, Anda dapat mempergunakan keahlian mereka.
v  Persiapan alat-alat kerja. Tentunya Anda harus membeli mesin jahit. Belilah mesin jahit yang bagus. Jumlahnya pada awal bisnis bisa satu buah saja. Selain itu, sediakan alat untukjahit tangan seperti gunting dan jarum.
v     Menentukan sistem pemasaran. Apakah Anda akan menjualnya dalam sistem titip atau membuka gerai. Jika, Anda yakin handycraft Anda mempunyai keunikan dan daya jual yang tinggi lebih baik jika Anda membuka gerai sendiri.

  •     B. Hambatan Bisnis

Hambatan setiap bisnis adalah merebut pangsa pasar dari bisnis sejenis. Orang yang terjun ke dalam bisnis ini sudah banyak. Cara untuk merebut pangsa pasar adalah handycraft hasil buatan Anda harus mempunyai keunikan. Tanpa keunikan, orang tidak akan mengenal produk Anda. Selain itu, perhatikan pula bagaimana cara memasarkan produk Anda agar cepat laku dan menghasilkan laba. Beberapa faktor yang memungkinkan usaha Anda terhambat adalah sebagai berikut.
v     Produk Anda terlalu pasaran.
v     Produk Anda tidak bernilai jual karena nilai gunanya rendah.
v     Kualitas kain perca menyulitkan Anda membuat produk yang bagus.
v     Penjahit Anda bukanlah tipikal orang yang kreatif sehingga Anda
v     kerepotan dalam membuat sebuah desain.

  •     C. Strategi Bisnis

Sebagai jenis usaha yang memetingkan kreativitas, maka hal inilah yang harus Anda tekankan sejak awal. Buatlah barang yang unik dan khas. Keunikan tersebut dapat dilihat dari segi bentuk atau teknik menjahit. Dengan keunikan tersebut, pemasaran akan mudah dilakukan karena produk Anda mempunyai ciri khas.
Barang bagus tetaplah memerlukan strategi pemasaran yang baik. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut.
v     Cermati momen yang ada di masyarakat. Ketika Lebaran atau Ramadhan, Anda dapat membuat barang-barang berkenaan momen tersebut. Misalnya saja taplak meja untuk jamuan Lebaran atau sajadah anak-anak dari kain perca. Ketika natal, Anda dapat membuat hiasan Natal dari kain perca. Ketika Imlek, Anda dapat membuat boneka Cina dari kain perca. Dengan begitu, banyak pembeli yang akan membeli produk Anda. Beberapa momen lain yang dapat Anda cermati adalah hari kemerdekaan RI, hari Valentine, dan kampanye partai.
v     Jika mempunyai desain yang unik, mengapa tidak membuatnya dalam bentuk satu paket? Misalnya saja seprai, selimut galon, tirai, dan bantal sofa. Paket barang tersebut tidak harus berwarna sama, tetapi ada tema yang menghubungkannya. Biasanya, para remaja putri gemar mendekor kamarnya dengan warna tertentu. Hal tersebut dapat Anda jadikan ide memproduksi suatu barang. Selain itu, Anda dapat pula membuat tema etnik tertentu sehingga perluas wawasan desain Anda.
v     Barang yang bagus, bisa saja tidak akan menarik minat pembeli jika kemasannya asal-asalan. Seperti sampul buku, begitu juga fungsi sebuah kemasan. Percantiklah kemasan produk Anda. Kemas dengan kemasan yang eye cathing.
v     Pemberian label sangat penting untuk menjaga orisinalitas produk Anda. Percaya dirilah jika produk Anda akan terkenal. Lebih baik mempunyai label sendiri karena orang cenderung akan mencari produk asli yang terjaga kualitasnya.
v Sistem membership dapat pula Anda terapkan dalam bisnis ini. Berikan keuntungan cuma-cuma dengan menjadi member setia pengguna produk Anda. Memang produk handycraft bukanlah barang yang dikonsumsi dengan cepat. Kecenderungan produk ini akan digunakan dalam waktu tahunan. Fungsi member tersebut untuk sarana promosi agar pembeli yang puas akan mempromosikan kepada orang terdekatnya untuk membeli barang di tempat Anda dengan menggunakan kartu memberi untuk mendapatkan keuntungan cuma-cuma.
v   Promosi lewat media sangatlah penting. Anda dapat mengusulkan produk Anda masuk ke dalam rubrik di majalah. Untuk itu, produk Anda harus mempunyai kekhususan dan keunikan. Bahkan, ada sebagian orang yang menggunakan facebook sebagai promosi. Mereka sengaja membuat akun tentang produknya. Mereka memasang foto-foto yang menarik. Mengapa Anda tidak mencoba cara ini?
v  Jika Anda tinggal di kota besar, Anda dapat bekerja sama dengan konsultan interior. Berpromosilah kepada mereka. Beberapa barang yang Anda produksi tentunya dapat digunakan sebagai interior suatu rumah dan kantor. Dengan hal ini, Anda mendapat mitra bisnis sekaligus media promosi yang baik. Bahkan, untuk barang-barang yang digunakan oleh jasa konsultan interior, Anda dapat mematok harga yang cukup tinggi. Tetapi harga tersebut harus diimbangi dengan desain khusus yang ekslusif tentunya.
v     Buatlah kemungkinan pembeli dapat memesan beberapa barang sesuai keinginan mereka.
v  Perhatikan tren. Tren yang dimaksud adalah kecenderungan warna dan jenis motif yang sedang menjadi tren. Coba Anda perhatikan, ada kecenderungan dalam satu tahun ada warna yang booming dan menarik perhatian banyak orang. Begitu pula dengan tren motif, misalnya saja motif batik. Mengapa Anda tidak memakai kain perca batik? Intinya, perluas wawasan Anda.

  •     D. Analisis Bisnis

Modal Awal:
Peralatan:                                                                 
2 unit mesin jahit                                            Rp             6.000.000,00
Kursi                                                              Rp                200.000,00
Lemari etalase                                                Rp             1.500.000,00
Meja bundar untuk tempat membuat
pola dan memotong kain                                  Rp             1.000.000,00
Jumlah                                                          Rp             8.700.000,00
Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 1.000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp 8.700.000,00 - Rp 1.000,00) / 4 = Rp 2.174.750,00 per tahun atau sama dengan Rp 181.229,00 per bulan.
Perlengkapan:
Plastik pembungkus                                        Rp                200.000,00
Stok bahan baku kain perca                           Rp             1.000.000,00
Peralatan pendukung (gunting, meteran,
penggaris, jarum, benang)                               Rp                500.000,00
Jumlah                                                          Rp             1.700.000,00
Perhitungan Labal(Rugi) per Bulan

Pendapatan:
Rp 150.000,00 x 30 hari                                 Rp             4.500.000,00
Biaya-biaya:
Listrik                                                           Rp                250.000,00
Biaya perlengkapan                                         Rp             1.700.000,00
Biaya penyusutan peralatan                             Rp                181.229,00
Gaji karyawan 2 orang @ Rp 500.000,00         Rp             1.000.000,00
Transportasi                                                  Rp                150.000,00
Lain-lain                                                        Rp                100.000,00
Jumlah biaya                                                  Rp             3.381.229,00
Laba Bersih                                                    Rp             1.118.771,00
Catatan: Analisa harga peralatan, perlengkapan, dan biaya-biaya lain wirausaha ataupun bisnis bisa berubah kapan saja seiring waktu, silahkan sesuaikan dengan analisa harga dan biaya-biaya lain di daerah anda. semoga bermanfaat Kiat Sukses Cara Bisnis Usaha Kerajinan Tangan Kain Perca yang baik

Kiat Sukses Cara Bisnis Usaha Kerajinan Tangan Kain Perca - Mempunyai hobi? Mengapa tidak menjadikan hobi Anda sebagai bisnis? Jika Anda hobi menjahit, mengapa Anda tidak mencoba bisnis handycraft dari kain perca?

Kain perca adalah kain sisa-sisa di tukang jahit atau pabrik konveksi. Biasanya kain ini mereka buang karena sudah tidak bisa digunakan lagi. Artinya, bagi mereka kain perca adalah limbah. Dengan bahan baku yang dianggap oleh orang lain sebagai limbah, Anda bisa memperoleh banyak keuntungan. Bahan baku yang Anda olah tersebut tentunya dapat Anda bell dengan harga murah, bahkan gratis, jika Anda pandai melobi mereka.

Hal utama dalam bisnis ini adalah kekreativitasan. Kreativitas yang tinggi akan menghasilkan handycraft yang bernilai jual tinggi. Carilah ide-ide yang belum terpikirkan oleh orang lain. Misalnya saja, kreasi sajadah anak buatan Erina Aryopati. Berkat kreativitasnya, ia berhasil membuat sajadah anak dari kain perca dengan label Sweetie Pie. Menurutnya, ide tersebut terbesit dari ketiadaan sajadah khusus anak-anak di pasaran dan dari bentuk bed cover. Bahkan, saat momen lebaran, omzetnya bisa mencapai seratus juta rupiah.

  •     A. Memulai Bisnis

Ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk memulai bisnis ini, yaitu sebagai berikut.
v     Menentukan jenis handycraft yang akan Anda buat. Anda dapat membuat sarung bantal, bed cover, serbet, tirai, sarung galon air, taplak meja, dan lain-lain. Bukalah pikiran Anda dengan banyak membaca buku-buku' kreasi kain perca dan juga motif-motif yang dapat Anda kreasikan.
v  Mencari pemasok bahan baku (kain perca). Untuk langkah awal, Anda dapat menghubungi penjahit dekat rumah Anda. Pada skala besar, Anda dapat menghubungi penjahit ternama agar bahan baku yang didapat semakin beragam.
v  Sebagai lokasi pembuatan, Anda dapat menjadikan rumah Anda sebagai workshop pembuatan. Hal tersebut akan menekan modal karena Anda tidak perlu mengeluarkan biaya sewa.
v   Merekrut pegawai. Carilah penjahit lulusan kursus menjahit. Mereka biasanya sudah belajar pemolaan dan teknik menjahit yang bagus. Dengan demikian ketika Anda kesulitan mendesain bentuk handycraft, Anda dapat mempergunakan keahlian mereka.
v  Persiapan alat-alat kerja. Tentunya Anda harus membeli mesin jahit. Belilah mesin jahit yang bagus. Jumlahnya pada awal bisnis bisa satu buah saja. Selain itu, sediakan alat untukjahit tangan seperti gunting dan jarum.
v     Menentukan sistem pemasaran. Apakah Anda akan menjualnya dalam sistem titip atau membuka gerai. Jika, Anda yakin handycraft Anda mempunyai keunikan dan daya jual yang tinggi lebih baik jika Anda membuka gerai sendiri.

  •     B. Hambatan Bisnis

Hambatan setiap bisnis adalah merebut pangsa pasar dari bisnis sejenis. Orang yang terjun ke dalam bisnis ini sudah banyak. Cara untuk merebut pangsa pasar adalah handycraft hasil buatan Anda harus mempunyai keunikan. Tanpa keunikan, orang tidak akan mengenal produk Anda. Selain itu, perhatikan pula bagaimana cara memasarkan produk Anda agar cepat laku dan menghasilkan laba. Beberapa faktor yang memungkinkan usaha Anda terhambat adalah sebagai berikut.
v     Produk Anda terlalu pasaran.
v     Produk Anda tidak bernilai jual karena nilai gunanya rendah.
v     Kualitas kain perca menyulitkan Anda membuat produk yang bagus.
v     Penjahit Anda bukanlah tipikal orang yang kreatif sehingga Anda
v     kerepotan dalam membuat sebuah desain.

  •     C. Strategi Bisnis

Sebagai jenis usaha yang memetingkan kreativitas, maka hal inilah yang harus Anda tekankan sejak awal. Buatlah barang yang unik dan khas. Keunikan tersebut dapat dilihat dari segi bentuk atau teknik menjahit. Dengan keunikan tersebut, pemasaran akan mudah dilakukan karena produk Anda mempunyai ciri khas.
Barang bagus tetaplah memerlukan strategi pemasaran yang baik. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut.
v     Cermati momen yang ada di masyarakat. Ketika Lebaran atau Ramadhan, Anda dapat membuat barang-barang berkenaan momen tersebut. Misalnya saja taplak meja untuk jamuan Lebaran atau sajadah anak-anak dari kain perca. Ketika natal, Anda dapat membuat hiasan Natal dari kain perca. Ketika Imlek, Anda dapat membuat boneka Cina dari kain perca. Dengan begitu, banyak pembeli yang akan membeli produk Anda. Beberapa momen lain yang dapat Anda cermati adalah hari kemerdekaan RI, hari Valentine, dan kampanye partai.
v     Jika mempunyai desain yang unik, mengapa tidak membuatnya dalam bentuk satu paket? Misalnya saja seprai, selimut galon, tirai, dan bantal sofa. Paket barang tersebut tidak harus berwarna sama, tetapi ada tema yang menghubungkannya. Biasanya, para remaja putri gemar mendekor kamarnya dengan warna tertentu. Hal tersebut dapat Anda jadikan ide memproduksi suatu barang. Selain itu, Anda dapat pula membuat tema etnik tertentu sehingga perluas wawasan desain Anda.
v     Barang yang bagus, bisa saja tidak akan menarik minat pembeli jika kemasannya asal-asalan. Seperti sampul buku, begitu juga fungsi sebuah kemasan. Percantiklah kemasan produk Anda. Kemas dengan kemasan yang eye cathing.
v     Pemberian label sangat penting untuk menjaga orisinalitas produk Anda. Percaya dirilah jika produk Anda akan terkenal. Lebih baik mempunyai label sendiri karena orang cenderung akan mencari produk asli yang terjaga kualitasnya.
v Sistem membership dapat pula Anda terapkan dalam bisnis ini. Berikan keuntungan cuma-cuma dengan menjadi member setia pengguna produk Anda. Memang produk handycraft bukanlah barang yang dikonsumsi dengan cepat. Kecenderungan produk ini akan digunakan dalam waktu tahunan. Fungsi member tersebut untuk sarana promosi agar pembeli yang puas akan mempromosikan kepada orang terdekatnya untuk membeli barang di tempat Anda dengan menggunakan kartu memberi untuk mendapatkan keuntungan cuma-cuma.
v   Promosi lewat media sangatlah penting. Anda dapat mengusulkan produk Anda masuk ke dalam rubrik di majalah. Untuk itu, produk Anda harus mempunyai kekhususan dan keunikan. Bahkan, ada sebagian orang yang menggunakan facebook sebagai promosi. Mereka sengaja membuat akun tentang produknya. Mereka memasang foto-foto yang menarik. Mengapa Anda tidak mencoba cara ini?
v  Jika Anda tinggal di kota besar, Anda dapat bekerja sama dengan konsultan interior. Berpromosilah kepada mereka. Beberapa barang yang Anda produksi tentunya dapat digunakan sebagai interior suatu rumah dan kantor. Dengan hal ini, Anda mendapat mitra bisnis sekaligus media promosi yang baik. Bahkan, untuk barang-barang yang digunakan oleh jasa konsultan interior, Anda dapat mematok harga yang cukup tinggi. Tetapi harga tersebut harus diimbangi dengan desain khusus yang ekslusif tentunya.
v     Buatlah kemungkinan pembeli dapat memesan beberapa barang sesuai keinginan mereka.
v  Perhatikan tren. Tren yang dimaksud adalah kecenderungan warna dan jenis motif yang sedang menjadi tren. Coba Anda perhatikan, ada kecenderungan dalam satu tahun ada warna yang booming dan menarik perhatian banyak orang. Begitu pula dengan tren motif, misalnya saja motif batik. Mengapa Anda tidak memakai kain perca batik? Intinya, perluas wawasan Anda.

  •     D. Analisis Bisnis

Modal Awal:
Peralatan:                                                                 
2 unit mesin jahit                                            Rp             6.000.000,00
Kursi                                                              Rp                200.000,00
Lemari etalase                                                Rp             1.500.000,00
Meja bundar untuk tempat membuat
pola dan memotong kain                                  Rp             1.000.000,00
Jumlah                                                          Rp             8.700.000,00
Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 1.000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp 8.700.000,00 - Rp 1.000,00) / 4 = Rp 2.174.750,00 per tahun atau sama dengan Rp 181.229,00 per bulan.
Perlengkapan:
Plastik pembungkus                                        Rp                200.000,00
Stok bahan baku kain perca                           Rp             1.000.000,00
Peralatan pendukung (gunting, meteran,
penggaris, jarum, benang)                               Rp                500.000,00
Jumlah                                                          Rp             1.700.000,00
Perhitungan Labal(Rugi) per Bulan

Pendapatan:
Rp 150.000,00 x 30 hari                                 Rp             4.500.000,00
Biaya-biaya:
Listrik                                                           Rp                250.000,00
Biaya perlengkapan                                         Rp             1.700.000,00
Biaya penyusutan peralatan                             Rp                181.229,00
Gaji karyawan 2 orang @ Rp 500.000,00         Rp             1.000.000,00
Transportasi                                                  Rp                150.000,00
Lain-lain                                                        Rp                100.000,00
Jumlah biaya                                                  Rp             3.381.229,00
Laba Bersih                                                    Rp             1.118.771,00
Catatan: Analisa harga peralatan, perlengkapan, dan biaya-biaya lain wirausaha ataupun bisnis bisa berubah kapan saja seiring waktu, silahkan sesuaikan dengan analisa harga dan biaya-biaya lain di daerah anda. semoga bermanfaat Kiat Sukses Cara Bisnis Usaha Kerajinan Tangan Kain Perca yang baik

Welcome Leisure Economy

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis Kreatif, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Welcome Leisure Economy
link : Welcome Leisure Economy

Baca juga


October 2017

Welcome Leisure Economy

The Phenomenon

Dalam 3 bulan terakhir muncul diskusi publik yang menarik mengenai fenomena turunnya daya beli konsumen kita yang ditandai dengan sepinya Roxi, Glodok, Matahari, Ramayana, Lotus, bahkan terakhir Debenhams di Senayan City.

Anggapan ini langsung dibantah oleh ekonom karena dalam lima tahun terakhir pertumbuhan riil konsumsi masyarakat robust di angka sekitar 5%. Kalau dilihat angkanya di tahun ini, pertumbuhan ekonomi sampai triwulan III-2017 masih cukup baik sebesar 5,01%. Perlu diingat bahwa konsumsi masyarakat (rumah tangga) masih menjadi kontributor utama PDB kita mencapai 54%.

Sebagian pakar mengatakan sepinya gerai ritel konvensional tersebut disebabkan oleh beralihnya konsumen ke gerai ritel online seperti Tokopedia atau Bukalapak. “Gerai-gerai tradisional di Roxi atau Glodok telah terimbas gelombang disrupsi digital,” begitu kata pakar.

Kesimpulan ini pun misleading karena penjualan e-commerce hanya menyumbang 1,2% dari total GDP kita, dan hanya sekitar 0,8% (2016) dari total penjualan ritel nasional. Memang pertumbuhannya sangat tinggi (eksponensial) tapi magnitute-nya belum cukup siknifikan untuk bisa membuat gonjang-ganjing industri ritel kita.

Kalau konsumen tak lagi banyak belanja di gerai ritel konvensional dan masih sedikit yang belanja di gerai online, maka pertanyaannya, duitnya dibelanjakan ke mana?

The Consumers

Tahun 2010 untuk pertama kalinya pendapatan perkapita masyarakat Indonesia melewati angka $3000. Oleh banyak negara termasuk Cina, angka ini keramat karena dianggap sebagai ambang batas (treshold) sebuah negara naik kelas dari negara miskin menjadi negara berpendapatan menengah (middle-income country).

Ketika melewati angka tersebut, sebagian besar masyarakatnya adalah konsumen kelas menengah (middle-class consumers) dengan pengeluaran berkisar antara $2-10 perhari. Di Indonesia, kini konsumen dengan rentang pengeluaran sebesar itu telah mencapai lebih dari 60% dari total penduduk.

Salah satu ciri konsumen kelas menengah ini adalah bergesernya pola konsumsi mereka dari yang awalnya didominasi oleh makanan-minuman menjadi hiburan dan leisure. Ketika semakin kaya (dan berpendidikan) pola konsumsi mereka juga mulai bergeser dari goods-based consumption (barang tahan lama) menjadi experience-based consumption (pengalaman).

Experience-based consumption ini antara lain: liburan, menginap di hotel, makan dan nongkrong di kafe/resto, nonton film/konser musik, karaoke, nge-gym, wellness, dan lain-lain.

Pergeseran inilah yang bisa menjelaskan kenapa Roxi atau Glodog sepi. Karena konsumen kita mulai tak banyak membeli gadget atau elektronik (goods), mereka mulai memprioritaskan menabung untuk tujuan liburan (experience) di tengah atau akhir tahun. Hal ini juga yang menjelaskan kenapa mal yang berkonsep lifestyle dan kuliner (kafe/resto) seperti Gandaria City, Gran Indonesia, atau Kasablanka tetap ramai, sementara yang hanya menjual beragam produk (pakaian, sepatu, atau peralatan rumah tangga) semakin sepi.

The Shifting

Nah, rupanya pola konsumsi masyarakat Indonesia bergeser sangat cepat menuju ke arah experience-based consumption. Data terbaru BPS menunjukkan, pertumbuhan pengeluaran rumah tangga yang terkait dengan “konsumsi pengalaman” ini meningkat pesat. Pergeseran pola konsumsi dari “non-leisure” ke “leisure” ini mulai terlihat nyata sejak tahun 2015

Untuk kuartal II-2017 misalnya, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95% dari kuartal sebelumnya 4,94%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini dinilai melambat lantaran konsumsi rumah tangga dari sisi makanan dan minuman, konsumsi pakaian, alas kaki, perumahan dan perlengkapan rumah tangga, (goods-based) hanya tumbuh tipis antara 0,03-0,17%. Sementara konsumsi restoran dan hotel (experience-based) melonjak dari 5,43% menjadi 5,87%. “Jadi shifting-nya adalah mengurangi konsumsi yang tadinya non-leisure untuk konsumsi leisure,” ucap Ketua BPS, Suhariyanto.

Studi Nielsen (2015) menunjukkan bahwa milenial yang merupakan konsumen dominan di Indonesia saat ini (mencapai 46%) lebih royal menghabiskan duitnya untuk kebutuhan yang bersifat lifestyle dan experience seperti: makan di luar rumah, nonton bioskop, rekreasi, juga perawatan tubuh, muka, dan rambut.

Sementara itu di kalangan milenial muda dan Gen-Z kini mulai muncul gaya hidup minimalis (minimalist lifestyle) dimana mereka mulai mengurangi kepemilikian (owning) barang-barang dan menggantinya dengan kepemilikan bersama (sharing). Dengan bijak mereka mulai menggunakan uangnya untuk konsumsi pengalaman seperti: jalan-jalan backpacker, nonton konser, atau nongkrong di coffee shop.

Berbagai fenomana pasar berikut ini semakin meyakinkan makin pentingngnya sektor leisure sebagai mesin baru ekonomi Indonesia. Bandara di seluruh tanah air ramai luar biasa melebihi terminal bis. Hotel budget di Bali, Yogya, atau Bandung full booked tak hanya di hari Sabtu-minggu, tapi juga hari biasa. Tiket kereta api selalu sold-out. Jalan tol antar kota macet luar biasa di hari kejepit nasional. Destinasi-destinasi wisata baru bermunculan (contoh di Banyuwangi, Bantul atau Gunung Kidul) dan makin ramai dikunjungi wisatawan.

Sektor pariwisata kini ditetapkan oleh pemerintah sebagai core economy Indonesia karena kontribusinya yang sangat siknifikan bagi perekonomian nasional. Saat ini sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa kedua terbesar setelah kelapa sawit dan diproyeksikan 2-3 tahun lagi akan menjadi penyumbang devisa nomor satu. Ini merupakan yang pertama dalam sejarah perekonomian Indonesia dimana pariwisata menjadi tulang punggung ekonomi bangsa.

Tak hanya itu, kafe dan resto berkonsep experiential menjamur baik di first cities maupun second cities. Kedai kopi third wave kini sedang happening. Warung modern ala Kids Jaman Now seperti Warunk Upnormal agresif membuka cabang. Pusat kecantikan dan wellness menjamur bak jamur di musim hujan. Konser musik, bioskop, karaoke, hingga pijat refleksi tak pernah sepi dari pengunjung. Semuanya menjadi pertanda pentingnya leisure sebagai lokomotif perekonomian Indonesia.

The Drivers

Kenapa leisure-based consumption menjadi demikian penting bagi konsumen dan mereka mau menyisihkan sebagian besar pendapatan untuk liburan atau nongkrong di kafe/mal?

Setidaknya ada beberapa drivers yang membentuk leisure economy.

#1. Consumption as a Lifestyle
Konsumsi kini tak hanya melulu memenuhi kebutuhan dasar sandang, pangan, papan. Konsumen kita ke Starbucks atau Warunk Upnormal bukan sekedar untuk ngopi atau makan, tapi juga dalam rangka mengekspresikan gaya hidup. Ekspresi diri sebagai bagian inhenren dari konsumsi ini terutama didorong maraknya media sosial terutama Instagram.

#2. From Goods to Experience
Kaum middle class milennials kita mulai menggeser prioritas pengeluarannya dari “konsumsi barang” ke “konsumsi pengalaman”. Kini mulai menjadi tradisi, rumah-rumah tangga mulai berhemat dan menabung untuk keperluan berlibur di tengah/akhir tahun maupun di “hari-hari libur kejepit”. Mereka juga mulai banyak menghabiskan waktunya untuk bersosialisasi di mal atau nongkrong di kafe sebagai bagian dari gaya hidup urban.

#3. More Stress, More Travelling
Dari sisi demand, beban kantor yang semakin berat dan lingkungan kerja yang sangat kompetitif menjadikan tingkat stress kaum pekerja (white collar) kita semakin tinggi. Hal inilah yang mendorong kebutuhan leisure (berlibur, jalan-jalan di mal, atau dine-out seluruh anggota keluarga) semakin tinggi.

#4. Low Cost Tourism
Dari sisi supply, murahnya tarif penerbangan (low cost carrier, LCC) yang diikuti murahnya tarif hotel (budget hotel) menciptakan apa yang disebut: low cost tourism. Murahnya biaya berlibur menjadikan permintaan melonjak tajam dan industri pariwisata tumbuh sangat pesat beberapa tahun terakhir.

#5. Traveloka Effect
Momentum leisure economy semakin menemukan momentumnya ketika murahnya transportasi-akomodasi kemudian diikuti dengan kemudahan dalam mendapatkan informasi penerbangan/hotel yang terbaik/termurah melalui aplikasi seperti Traveloka. Kemudahan ini telah memicu minat luar biasa dari seluruh lapisan masyarakat untuk berlibur. Ini yang saya sebut Traveloka Effect.

Welcome to The Leisure Economy.

Welcome Leisure Economy


The Phenomenon

Dalam 3 bulan terakhir muncul diskusi publik yang menarik mengenai fenomena turunnya daya beli konsumen kita yang ditandai dengan sepinya Roxi, Glodok, Matahari, Ramayana, Lotus, bahkan terakhir Debenhams di Senayan City.

Anggapan ini langsung dibantah oleh ekonom karena dalam lima tahun terakhir pertumbuhan riil konsumsi masyarakat robust di angka sekitar 5%. Kalau dilihat angkanya di tahun ini, pertumbuhan ekonomi sampai triwulan III-2017 masih cukup baik sebesar 5,01%. Perlu diingat bahwa konsumsi masyarakat (rumah tangga) masih menjadi kontributor utama PDB kita mencapai 54%.

Sebagian pakar mengatakan sepinya gerai ritel konvensional tersebut disebabkan oleh beralihnya konsumen ke gerai ritel online seperti Tokopedia atau Bukalapak. “Gerai-gerai tradisional di Roxi atau Glodok telah terimbas gelombang disrupsi digital,” begitu kata pakar.

Kesimpulan ini pun misleading karena penjualan e-commerce hanya menyumbang 1,2% dari total GDP kita, dan hanya sekitar 0,8% (2016) dari total penjualan ritel nasional. Memang pertumbuhannya sangat tinggi (eksponensial) tapi magnitute-nya belum cukup siknifikan untuk bisa membuat gonjang-ganjing industri ritel kita.

Kalau konsumen tak lagi banyak belanja di gerai ritel konvensional dan masih sedikit yang belanja di gerai online, maka pertanyaannya, duitnya dibelanjakan ke mana?

The Consumers

Tahun 2010 untuk pertama kalinya pendapatan perkapita masyarakat Indonesia melewati angka $3000. Oleh banyak negara termasuk Cina, angka ini keramat karena dianggap sebagai ambang batas (treshold) sebuah negara naik kelas dari negara miskin menjadi negara berpendapatan menengah (middle-income country).

Ketika melewati angka tersebut, sebagian besar masyarakatnya adalah konsumen kelas menengah (middle-class consumers) dengan pengeluaran berkisar antara $2-10 perhari. Di Indonesia, kini konsumen dengan rentang pengeluaran sebesar itu telah mencapai lebih dari 60% dari total penduduk.

Salah satu ciri konsumen kelas menengah ini adalah bergesernya pola konsumsi mereka dari yang awalnya didominasi oleh makanan-minuman menjadi hiburan dan leisure. Ketika semakin kaya (dan berpendidikan) pola konsumsi mereka juga mulai bergeser dari goods-based consumption (barang tahan lama) menjadi experience-based consumption (pengalaman).

Experience-based consumption ini antara lain: liburan, menginap di hotel, makan dan nongkrong di kafe/resto, nonton film/konser musik, karaoke, nge-gym, wellness, dan lain-lain.

Pergeseran inilah yang bisa menjelaskan kenapa Roxi atau Glodog sepi. Karena konsumen kita mulai tak banyak membeli gadget atau elektronik (goods), mereka mulai memprioritaskan menabung untuk tujuan liburan (experience) di tengah atau akhir tahun. Hal ini juga yang menjelaskan kenapa mal yang berkonsep lifestyle dan kuliner (kafe/resto) seperti Gandaria City, Gran Indonesia, atau Kasablanka tetap ramai, sementara yang hanya menjual beragam produk (pakaian, sepatu, atau peralatan rumah tangga) semakin sepi.

The Shifting

Nah, rupanya pola konsumsi masyarakat Indonesia bergeser sangat cepat menuju ke arah experience-based consumption. Data terbaru BPS menunjukkan, pertumbuhan pengeluaran rumah tangga yang terkait dengan “konsumsi pengalaman” ini meningkat pesat. Pergeseran pola konsumsi dari “non-leisure” ke “leisure” ini mulai terlihat nyata sejak tahun 2015

Untuk kuartal II-2017 misalnya, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95% dari kuartal sebelumnya 4,94%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini dinilai melambat lantaran konsumsi rumah tangga dari sisi makanan dan minuman, konsumsi pakaian, alas kaki, perumahan dan perlengkapan rumah tangga, (goods-based) hanya tumbuh tipis antara 0,03-0,17%. Sementara konsumsi restoran dan hotel (experience-based) melonjak dari 5,43% menjadi 5,87%. “Jadi shifting-nya adalah mengurangi konsumsi yang tadinya non-leisure untuk konsumsi leisure,” ucap Ketua BPS, Suhariyanto.

Studi Nielsen (2015) menunjukkan bahwa milenial yang merupakan konsumen dominan di Indonesia saat ini (mencapai 46%) lebih royal menghabiskan duitnya untuk kebutuhan yang bersifat lifestyle dan experience seperti: makan di luar rumah, nonton bioskop, rekreasi, juga perawatan tubuh, muka, dan rambut.

Sementara itu di kalangan milenial muda dan Gen-Z kini mulai muncul gaya hidup minimalis (minimalist lifestyle) dimana mereka mulai mengurangi kepemilikian (owning) barang-barang dan menggantinya dengan kepemilikan bersama (sharing). Dengan bijak mereka mulai menggunakan uangnya untuk konsumsi pengalaman seperti: jalan-jalan backpacker, nonton konser, atau nongkrong di coffee shop.

Berbagai fenomana pasar berikut ini semakin meyakinkan makin pentingngnya sektor leisure sebagai mesin baru ekonomi Indonesia. Bandara di seluruh tanah air ramai luar biasa melebihi terminal bis. Hotel budget di Bali, Yogya, atau Bandung full booked tak hanya di hari Sabtu-minggu, tapi juga hari biasa. Tiket kereta api selalu sold-out. Jalan tol antar kota macet luar biasa di hari kejepit nasional. Destinasi-destinasi wisata baru bermunculan (contoh di Banyuwangi, Bantul atau Gunung Kidul) dan makin ramai dikunjungi wisatawan.

Sektor pariwisata kini ditetapkan oleh pemerintah sebagai core economy Indonesia karena kontribusinya yang sangat siknifikan bagi perekonomian nasional. Saat ini sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa kedua terbesar setelah kelapa sawit dan diproyeksikan 2-3 tahun lagi akan menjadi penyumbang devisa nomor satu. Ini merupakan yang pertama dalam sejarah perekonomian Indonesia dimana pariwisata menjadi tulang punggung ekonomi bangsa.

Tak hanya itu, kafe dan resto berkonsep experiential menjamur baik di first cities maupun second cities. Kedai kopi third wave kini sedang happening. Warung modern ala Kids Jaman Now seperti Warunk Upnormal agresif membuka cabang. Pusat kecantikan dan wellness menjamur bak jamur di musim hujan. Konser musik, bioskop, karaoke, hingga pijat refleksi tak pernah sepi dari pengunjung. Semuanya menjadi pertanda pentingnya leisure sebagai lokomotif perekonomian Indonesia.

The Drivers

Kenapa leisure-based consumption menjadi demikian penting bagi konsumen dan mereka mau menyisihkan sebagian besar pendapatan untuk liburan atau nongkrong di kafe/mal?

Setidaknya ada beberapa drivers yang membentuk leisure economy.

#1. Consumption as a Lifestyle
Konsumsi kini tak hanya melulu memenuhi kebutuhan dasar sandang, pangan, papan. Konsumen kita ke Starbucks atau Warunk Upnormal bukan sekedar untuk ngopi atau makan, tapi juga dalam rangka mengekspresikan gaya hidup. Ekspresi diri sebagai bagian inhenren dari konsumsi ini terutama didorong maraknya media sosial terutama Instagram.

#2. From Goods to Experience
Kaum middle class milennials kita mulai menggeser prioritas pengeluarannya dari “konsumsi barang” ke “konsumsi pengalaman”. Kini mulai menjadi tradisi, rumah-rumah tangga mulai berhemat dan menabung untuk keperluan berlibur di tengah/akhir tahun maupun di “hari-hari libur kejepit”. Mereka juga mulai banyak menghabiskan waktunya untuk bersosialisasi di mal atau nongkrong di kafe sebagai bagian dari gaya hidup urban.

#3. More Stress, More Travelling
Dari sisi demand, beban kantor yang semakin berat dan lingkungan kerja yang sangat kompetitif menjadikan tingkat stress kaum pekerja (white collar) kita semakin tinggi. Hal inilah yang mendorong kebutuhan leisure (berlibur, jalan-jalan di mal, atau dine-out seluruh anggota keluarga) semakin tinggi.

#4. Low Cost Tourism
Dari sisi supply, murahnya tarif penerbangan (low cost carrier, LCC) yang diikuti murahnya tarif hotel (budget hotel) menciptakan apa yang disebut: low cost tourism. Murahnya biaya berlibur menjadikan permintaan melonjak tajam dan industri pariwisata tumbuh sangat pesat beberapa tahun terakhir.

#5. Traveloka Effect
Momentum leisure economy semakin menemukan momentumnya ketika murahnya transportasi-akomodasi kemudian diikuti dengan kemudahan dalam mendapatkan informasi penerbangan/hotel yang terbaik/termurah melalui aplikasi seperti Traveloka. Kemudahan ini telah memicu minat luar biasa dari seluruh lapisan masyarakat untuk berlibur. Ini yang saya sebut Traveloka Effect.

Welcome to The Leisure Economy.

SUMPAH SAUDAGAR NUSANTARA

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis syariah, Artikel Motivasi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : SUMPAH SAUDAGAR NUSANTARA
link : SUMPAH SAUDAGAR NUSANTARA

Baca juga


October 2017

Pantas kalau ada yang meriang dgn adanya Kopdar Saudagar Nusantara. Bagaimana tidak, bunyi sumpahnya kayak gini Bro, bantu viralkan ya:
SUMPAH SAUDAGAR NUSANTARA
Bismillahirrahmanirrahim
1. Kami Saudagar Nusantara memutuskan untuk menjadi pribadi yang berdaya, dari mulai alam rasa, alam fikir, hingga alam tindak kami semua.
2. Kami Saudagar Nusantara berjanji untuk menghadirkan keluarga dan rumah tangga yang berdaya, kami akan hadirkan rumah tangga rumah tangga yang kokoh, rumah tangga yang kuat, dimana anak anak akan tumbuh menjadi kuat, generasi menjadi kuat, dan tempat yang terbaik untuk mengambil energi cinta.
3. Kami Saudagar Nusantara bertekad untuk membangun organisasi bisnis, membangun kekuatan produk, menghadirkan daya saing, memutuskan berjuang dan melawan, dan menolak kalah menolak menyerah.
4. Kami Saudagar Nusantara berjanji untuk mewakafkan diri kami semua, mewakafkan diri kami semua, mewakafkan diri kami semua, untuk aktifitas pemberdayaan di muka bumi nusantara, akan kami bangun forum forum pemberdayaan, akan kami isi forum forum pemberdayaan, dan tidak ada pilihan kecuali Berdaya di negeri sendiri.
5. Kami Saudagar Nusantara bertekat serius untuk, membangun negara Indonesia, mencintai Indonesia, dan tidak akan istirahat, kecuali Indonesia mampu berdaya.
Sumpah Saudagar Nusantara
BERDAYA DI NEGERI SENDIRI
29 Oktober 2017

Pantas kalau ada yang meriang dgn adanya Kopdar Saudagar Nusantara. Bagaimana tidak, bunyi sumpahnya kayak gini Bro, bantu viralkan ya:
SUMPAH SAUDAGAR NUSANTARA
Bismillahirrahmanirrahim
1. Kami Saudagar Nusantara memutuskan untuk menjadi pribadi yang berdaya, dari mulai alam rasa, alam fikir, hingga alam tindak kami semua.
2. Kami Saudagar Nusantara berjanji untuk menghadirkan keluarga dan rumah tangga yang berdaya, kami akan hadirkan rumah tangga rumah tangga yang kokoh, rumah tangga yang kuat, dimana anak anak akan tumbuh menjadi kuat, generasi menjadi kuat, dan tempat yang terbaik untuk mengambil energi cinta.
3. Kami Saudagar Nusantara bertekad untuk membangun organisasi bisnis, membangun kekuatan produk, menghadirkan daya saing, memutuskan berjuang dan melawan, dan menolak kalah menolak menyerah.
4. Kami Saudagar Nusantara berjanji untuk mewakafkan diri kami semua, mewakafkan diri kami semua, mewakafkan diri kami semua, untuk aktifitas pemberdayaan di muka bumi nusantara, akan kami bangun forum forum pemberdayaan, akan kami isi forum forum pemberdayaan, dan tidak ada pilihan kecuali Berdaya di negeri sendiri.
5. Kami Saudagar Nusantara bertekat serius untuk, membangun negara Indonesia, mencintai Indonesia, dan tidak akan istirahat, kecuali Indonesia mampu berdaya.
Sumpah Saudagar Nusantara
BERDAYA DI NEGERI SENDIRI
29 Oktober 2017

Denger Cerita Pengasuh yang Ngomel Tentang Kelakuan Majikannya itu Bikin Ngakak.

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kepribadian Sukses, Artikel Motivasi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Denger Cerita Pengasuh yang Ngomel Tentang Kelakuan Majikannya itu Bikin Ngakak.
link : Denger Cerita Pengasuh yang Ngomel Tentang Kelakuan Majikannya itu Bikin Ngakak.

Baca juga


October 2017

Denger cerita pengasuh yang ngomel tentang kelakuan majikannya itu bikin ngakak.
"Itu ibunya ya, nggak mau nyebokin anaknya. Anaknya sampai 6 tahun dibiarin pakai diapers. Nggak mau repot. Yang bikin kesal, seringkali saya udah capek ngelonin anaknya sampai tidur, eh dia enak aja ngebangunin. Kangen katanya. Udah anaknya bangun, eh ibunya molor." kata si bibi curhat ke ibu-ibu orangtua murid di sekolah anaknya. Karena yang nganter anaknya ke sekolah adalah si bibi.
Ibunya ceritanya adalah wanita karir. Cuma kayaknya yang ini ekstrem uniknya. Emak saya juga wanita karir ketika masih muda dulu. Cuma nasib saya waktu kecil nggak gitu-gitu amat. Kalau ibunya kayak gini, kurang lebih bapaknya miriplah.
Bagi saya nggak salah seorang istri bisa menghasilkan uang. Cuma kalau saya, memang nggak mengizinkan istri terlalu heboh mengurusi mencari uang. Karena memang, tugas utama istri bukan mencari uang. Tugas utama istri saya, adalah membantu saya mengasuh dan mendidik anak-anak saya.
Ya, hanya membantu. Karena (bagi saya), mendidik anak pun sebenarnya tugas utama seorang ayah. Begitu yang dicontohkan AlQuran. Ibrahim 'alayhissalam & Luqman, adalah sosok ayah yang diabadikan oleh AlQuran saat mendidik anak-anaknya. Tapi karena fokusnya masih membagi pada urusan mencari nafkah, istrilah yang membantu mengasuh & mendidik anak.
Maka, kalau ada marketer saya yang emak-emak, punya anak masih kecil-kecil, masih balita, saya maklum saja kalau omzetnya nggak terlalu besar. Tapi kalau bapak-bapak yang loyo penjualannya, pasti saya semprot habis-habisan.
"Ah, itu soal manajemen waktu"
Bukan, ini bukan soal manajemen waktu. Ini manajemen prioritas. Karena waktu yang 24jam itu, sejak jam6 pagi sampai jam8 malam, sudah habis dipakai untuk mengurus & mendidik anak. Sisa 2-3 jam yang dipakai emaknya untuk "me time". Seringkali emaknya nggak sempat menikmati "me time" karena ketiduran ketika ngelonin atau nyusuin anak, dan bangun-bangun udah subuh saking lelahnya. Setelah Subuh, saatnya show time mengurus anak lagi.
Waktu yang digunakan untuk mengurus pekerjaan mencari uang, adalah celah-celah waktu yang sedikit di antara lebih dari 14jam mengurus anak itu. Hanya celah-celah sempit. Karena ketika sedang pegang gadget ngurus orderan, dan melihat anak balitanya manjat ke atas meja, gadget akan langsung dilempar, berteriak, "Astaghfirullaaaaah" dan emaknya berlari mengampiri si balita. Emak-emak itu memang rajin berzikir.
Beberapa teman yang wanita karir, saya amati, menitipkan anaknya ke pengasuh, ke orangtua, atau ke saudara, agar si ibu bisa berkarir di luar rumah (atau di dalam rumah). Silakan saja, itu pilihan. Setiap pilihan punya konsekuensi.
Saya & istri memilih nggak berkarir di luar rumah, dan memilih nggak pernah menitipkan anak ke pengasuh, orangtua, saudara, tetangga, apalagi ke tukang sayur. Saklek memang. Tapi itulah pilihannya. Capeknya luar biasa, karena anak-anaknya juga luar biasa hebohnya.
Ini bukan soal boleh atau nggak wanita berkarir di luar rumah, karena ibu yang hanya di rumah pun, anaknya berpotensi nggak terurus. Ya, tentu karena si ibu biasanya terlalu sibuk mengurus orderan, sibuk jualan, sibuk mengurus bisnisnya. Terlalu sibuk dengan gadgetnya. Alasannya, "Umi lagi kerja nak!"
Lalu biar anaknya tenang, diberikan satu gadget untuk dipegang anaknya. "Ini nonton aja! Bunda mau kerja dulu."
Nggak usah tersinggung, karena saya & istri juga kadang begitu (dalam kondisi darurat). Dimana memang kita harus sangat fokus pada pekerjaan, tapi anak heboh minta ampun. Kami sedang berusaha keras untuk nggak begitu lagi. Meski sulit.
Mau nggak mau, sedikit atau banyak, akan ada yang terkorbankan. Kalau begitu ceritanya, istri saya akan memilih untuk mengurangi aktifitas menghasilkan uang. Yang penting cukup untuk dia beli bakso. Nanti ada saatnya anak akan bisa mengurus dirinya sendiri, dan itu saatnya emaknya bisa berkarir lebih serius.
Oh ya, pada suatu waktu emak saya berkata begini, "Nggak terasa kalian sudah besar. Cepat kali rasanya. Nggak puas mengurus kalian." Seperti menyesali sesuatu. Tapi saya tak mungkin menyalahkan ketika saya dan adik-adik dititipkan ke nenek ketika kecil dulu. Karena emak saya dulu bekerja mencari uang di luar rumah pun, demi hidup anak-anaknya. Ya karena jaman dulu telepon pun masih jarang, apalagi smartphone. Jadi emak saya nggak bisa jualan online.
Tulisan macam apah ini? Nggak bermutu! Sudah jangan dibaca lagi. Sana urus anak aja.

Denger cerita pengasuh yang ngomel tentang kelakuan majikannya itu bikin ngakak.
"Itu ibunya ya, nggak mau nyebokin anaknya. Anaknya sampai 6 tahun dibiarin pakai diapers. Nggak mau repot. Yang bikin kesal, seringkali saya udah capek ngelonin anaknya sampai tidur, eh dia enak aja ngebangunin. Kangen katanya. Udah anaknya bangun, eh ibunya molor." kata si bibi curhat ke ibu-ibu orangtua murid di sekolah anaknya. Karena yang nganter anaknya ke sekolah adalah si bibi.
Ibunya ceritanya adalah wanita karir. Cuma kayaknya yang ini ekstrem uniknya. Emak saya juga wanita karir ketika masih muda dulu. Cuma nasib saya waktu kecil nggak gitu-gitu amat. Kalau ibunya kayak gini, kurang lebih bapaknya miriplah.
Bagi saya nggak salah seorang istri bisa menghasilkan uang. Cuma kalau saya, memang nggak mengizinkan istri terlalu heboh mengurusi mencari uang. Karena memang, tugas utama istri bukan mencari uang. Tugas utama istri saya, adalah membantu saya mengasuh dan mendidik anak-anak saya.
Ya, hanya membantu. Karena (bagi saya), mendidik anak pun sebenarnya tugas utama seorang ayah. Begitu yang dicontohkan AlQuran. Ibrahim 'alayhissalam & Luqman, adalah sosok ayah yang diabadikan oleh AlQuran saat mendidik anak-anaknya. Tapi karena fokusnya masih membagi pada urusan mencari nafkah, istrilah yang membantu mengasuh & mendidik anak.
Maka, kalau ada marketer saya yang emak-emak, punya anak masih kecil-kecil, masih balita, saya maklum saja kalau omzetnya nggak terlalu besar. Tapi kalau bapak-bapak yang loyo penjualannya, pasti saya semprot habis-habisan.
"Ah, itu soal manajemen waktu"
Bukan, ini bukan soal manajemen waktu. Ini manajemen prioritas. Karena waktu yang 24jam itu, sejak jam6 pagi sampai jam8 malam, sudah habis dipakai untuk mengurus & mendidik anak. Sisa 2-3 jam yang dipakai emaknya untuk "me time". Seringkali emaknya nggak sempat menikmati "me time" karena ketiduran ketika ngelonin atau nyusuin anak, dan bangun-bangun udah subuh saking lelahnya. Setelah Subuh, saatnya show time mengurus anak lagi.
Waktu yang digunakan untuk mengurus pekerjaan mencari uang, adalah celah-celah waktu yang sedikit di antara lebih dari 14jam mengurus anak itu. Hanya celah-celah sempit. Karena ketika sedang pegang gadget ngurus orderan, dan melihat anak balitanya manjat ke atas meja, gadget akan langsung dilempar, berteriak, "Astaghfirullaaaaah" dan emaknya berlari mengampiri si balita. Emak-emak itu memang rajin berzikir.
Beberapa teman yang wanita karir, saya amati, menitipkan anaknya ke pengasuh, ke orangtua, atau ke saudara, agar si ibu bisa berkarir di luar rumah (atau di dalam rumah). Silakan saja, itu pilihan. Setiap pilihan punya konsekuensi.
Saya & istri memilih nggak berkarir di luar rumah, dan memilih nggak pernah menitipkan anak ke pengasuh, orangtua, saudara, tetangga, apalagi ke tukang sayur. Saklek memang. Tapi itulah pilihannya. Capeknya luar biasa, karena anak-anaknya juga luar biasa hebohnya.
Ini bukan soal boleh atau nggak wanita berkarir di luar rumah, karena ibu yang hanya di rumah pun, anaknya berpotensi nggak terurus. Ya, tentu karena si ibu biasanya terlalu sibuk mengurus orderan, sibuk jualan, sibuk mengurus bisnisnya. Terlalu sibuk dengan gadgetnya. Alasannya, "Umi lagi kerja nak!"
Lalu biar anaknya tenang, diberikan satu gadget untuk dipegang anaknya. "Ini nonton aja! Bunda mau kerja dulu."
Nggak usah tersinggung, karena saya & istri juga kadang begitu (dalam kondisi darurat). Dimana memang kita harus sangat fokus pada pekerjaan, tapi anak heboh minta ampun. Kami sedang berusaha keras untuk nggak begitu lagi. Meski sulit.
Mau nggak mau, sedikit atau banyak, akan ada yang terkorbankan. Kalau begitu ceritanya, istri saya akan memilih untuk mengurangi aktifitas menghasilkan uang. Yang penting cukup untuk dia beli bakso. Nanti ada saatnya anak akan bisa mengurus dirinya sendiri, dan itu saatnya emaknya bisa berkarir lebih serius.
Oh ya, pada suatu waktu emak saya berkata begini, "Nggak terasa kalian sudah besar. Cepat kali rasanya. Nggak puas mengurus kalian." Seperti menyesali sesuatu. Tapi saya tak mungkin menyalahkan ketika saya dan adik-adik dititipkan ke nenek ketika kecil dulu. Karena emak saya dulu bekerja mencari uang di luar rumah pun, demi hidup anak-anaknya. Ya karena jaman dulu telepon pun masih jarang, apalagi smartphone. Jadi emak saya nggak bisa jualan online.
Tulisan macam apah ini? Nggak bermutu! Sudah jangan dibaca lagi. Sana urus anak aja.

Kami Belom Bebas Utang Riba

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis syariah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kami Belom Bebas Utang Riba
link : Kami Belom Bebas Utang Riba

Baca juga


October 2017

Kami belom bebas utang riba, tapi tulisan Kang Dewa ini bisa jadi pengingat.
Selama 3 hari kemarin, Saya berada di Sentul Bogor untuk mengikuti penghelatan akbar Kopdar Saudagar Nusantara.
MasyaAllah, ada sekitar 7.000+ orang memenuhi ruangan SICC dan ngumpul bareng disana: saling bertemu, saling berjejaring, saling belajar. Keren! 10 jempol buat kawan-kawan semua... 👍🏻
Saya pribadi diamanahi jadi salah satu pembicara disana.
Jujur, Saya bingung. Kenapa?
Karena rasa-rasanya ruh dan semangat Saya bukanlah pemberdayaan, termasuk soal Nusantara. Ah, bukan kapasitas Saya ngomongin hal itu. Saya mau ambil peran di titik lain saja. Akhirnya, Saya putuskan untuk sharing kepada ribuan peserta dengan mengambil angle 'Saudagar'.
Ya, saudagar, orang yang memperdagangkan sesuatu dalam jumlah besar. Pedagang besar, seperti Anda, kelak..
Izinkan Saya meresume materi kemarin pada Anda sekarang. Boleh?
Baiklah.
Yuk kita mulai...
Banyak orang bertanya, kenapa jualan?
Sebagai Muslim, alasannya cukup jelas dan tegas, yakni karena Allah memperbolehlan. Lantas kita bisa lakukan. HALAL!
Perlu bukti?
Ini dalilnya:
"Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba" (QS. Al-Baqoroh: 275)
Jika Anda perhatikan, dalam 1 ayat, terdapat 2 pesan: Jualan itu Halal, Riba itu Haram.
Sayangnya, kondisi yang ada saat ini, seakan menjadi berbalik: Jualan itu Haram, Riba itu Halal. Ah, ini sesat!
Tapi faktanya, demikian adanya...
Lihat saja:
Beli rumah, KPR, kena Riba. Dosa...
Beli mobil, Leasing, kena Riba. Dosa...
Belanja, pake Kartu Kredit, kena Riba. Dosa...
Haji, pake Dana Talangan, kena Riba. Dosa...
Subhanallah...
Riba terus menyerang dari sisi kanan dan kiri. Riba seolah tak akan pernah berhenti mengiming-imingi selama kita tak memiliki iman yang tebal, pekerja keras, dan sabar.
Parahnya lagi, di luar sana, mereka pemakai riba ini dengan sombongnya mempertontonkan kekayaan mereka pada publik: difoto, dipamerkan, dibanggakan.
Gilanya lagi, mereka-mereka inilah yang membenci kita-kita para pedagang. Seakan, berdagang seakan menjadi aktivitas 'nista' dan memalukan. Padahal Rasulullah sendiri mencontohkan. Iya, kan?
Jelas, kita jualan tiap hari, selain memang dihalalkan oleh Allah, juga dalam rangka agar bisa 'membeli' banyak kebaikan dengan cara cash, tidak riba. Paham?
Kita pengen bangun rumah, beli mobil, belanja kebutuhan, pergi umroh dan haji, semuanya dengan dana cash, tanpa riba!
Caranya?
Ya dari hasil dagang. Jualan... Bisnis!
Sementara mereka, orang-orang yang gak paham dan gak ngerti niat baik kita ini, akan selalu memaki, mencibir, dan nyinyirin kita. Sampai kiamat mungkin...
Lalu, bagaimana respon kita?
Jalan aja terus... Wong niat kita lurus.
Tinggal, strategi jualannya diperbaiki, supaya calon-calon pembeli produk kita tidak risih dengan cara jualan kita. Setuju?
Intinya, jualan itu halal. Aktivitas menolong orang yang dibayar.
Kita nolongin orang, tapi orang yang kita tolong malah ngasih uang ke kita, karena solusi atas permasalahannya hadir dalam produk yang kita jual. Begini mindsetnya.
"Ah, tetep aja nyari untung!"
Lha, jualan emang nyari untung. Kalau gak nyari untung, gak usah jualan. Donasi aja...
"Halah, ngomong nolongin orang kan modus! Tetep aja ujung-ujungnya duit..."
Terserah kamu! Temenan sama setan kaya kamu emang akan selalu salah. Apa-apa salah, apa-apa jadi masalah... #PLAK!
Disadari atau tidak, itulah fenomena yang terjadi sekarang. Yang pake jalan halal, dinyinyirin. Yang pake jalan haram, dibanggain. Padahal, standar kebahagiaan kita bukan dinilai dari materi, tapi ridho Allah. Pertanyaannya, kalau Saya ngelakuin ini, Allah ridho gak? Allah izinkan gak? Allah perbolehkan gak?
Dan karena jualan adalah salah satu aktivitas yang diperbolehkan, maka lakukanlah...
Jangan malu lagi...
Jangan ragu lagi...
Jangan setengah hati lagi...
Lakukan dengan totalitas!
Niatkan untuk nolongin orang, sembari menjemput rezeki yang halal.
InsyaAllah, kalau niatnya lurus, rezekinya mulus. Aamiin...
Bagaimana cara agar jualan kita kedepannya dimudahkan oleh Allah?
Apa saja yang harus dilakukan kedepannya supaya Allah lapangkan rezeki buat kita?
Gimana step by stepnya agar Allah izinkan kita tembus miliaran rupiah per bulan?
Tunggu tulisan Saya selanjutnya ya... 👌
Dewa

Kami belom bebas utang riba, tapi tulisan Kang Dewa ini bisa jadi pengingat.
Selama 3 hari kemarin, Saya berada di Sentul Bogor untuk mengikuti penghelatan akbar Kopdar Saudagar Nusantara.
MasyaAllah, ada sekitar 7.000+ orang memenuhi ruangan SICC dan ngumpul bareng disana: saling bertemu, saling berjejaring, saling belajar. Keren! 10 jempol buat kawan-kawan semua... 👍🏻
Saya pribadi diamanahi jadi salah satu pembicara disana.
Jujur, Saya bingung. Kenapa?
Karena rasa-rasanya ruh dan semangat Saya bukanlah pemberdayaan, termasuk soal Nusantara. Ah, bukan kapasitas Saya ngomongin hal itu. Saya mau ambil peran di titik lain saja. Akhirnya, Saya putuskan untuk sharing kepada ribuan peserta dengan mengambil angle 'Saudagar'.
Ya, saudagar, orang yang memperdagangkan sesuatu dalam jumlah besar. Pedagang besar, seperti Anda, kelak..
Izinkan Saya meresume materi kemarin pada Anda sekarang. Boleh?
Baiklah.
Yuk kita mulai...
Banyak orang bertanya, kenapa jualan?
Sebagai Muslim, alasannya cukup jelas dan tegas, yakni karena Allah memperbolehlan. Lantas kita bisa lakukan. HALAL!
Perlu bukti?
Ini dalilnya:
"Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba" (QS. Al-Baqoroh: 275)
Jika Anda perhatikan, dalam 1 ayat, terdapat 2 pesan: Jualan itu Halal, Riba itu Haram.
Sayangnya, kondisi yang ada saat ini, seakan menjadi berbalik: Jualan itu Haram, Riba itu Halal. Ah, ini sesat!
Tapi faktanya, demikian adanya...
Lihat saja:
Beli rumah, KPR, kena Riba. Dosa...
Beli mobil, Leasing, kena Riba. Dosa...
Belanja, pake Kartu Kredit, kena Riba. Dosa...
Haji, pake Dana Talangan, kena Riba. Dosa...
Subhanallah...
Riba terus menyerang dari sisi kanan dan kiri. Riba seolah tak akan pernah berhenti mengiming-imingi selama kita tak memiliki iman yang tebal, pekerja keras, dan sabar.
Parahnya lagi, di luar sana, mereka pemakai riba ini dengan sombongnya mempertontonkan kekayaan mereka pada publik: difoto, dipamerkan, dibanggakan.
Gilanya lagi, mereka-mereka inilah yang membenci kita-kita para pedagang. Seakan, berdagang seakan menjadi aktivitas 'nista' dan memalukan. Padahal Rasulullah sendiri mencontohkan. Iya, kan?
Jelas, kita jualan tiap hari, selain memang dihalalkan oleh Allah, juga dalam rangka agar bisa 'membeli' banyak kebaikan dengan cara cash, tidak riba. Paham?
Kita pengen bangun rumah, beli mobil, belanja kebutuhan, pergi umroh dan haji, semuanya dengan dana cash, tanpa riba!
Caranya?
Ya dari hasil dagang. Jualan... Bisnis!
Sementara mereka, orang-orang yang gak paham dan gak ngerti niat baik kita ini, akan selalu memaki, mencibir, dan nyinyirin kita. Sampai kiamat mungkin...
Lalu, bagaimana respon kita?
Jalan aja terus... Wong niat kita lurus.
Tinggal, strategi jualannya diperbaiki, supaya calon-calon pembeli produk kita tidak risih dengan cara jualan kita. Setuju?
Intinya, jualan itu halal. Aktivitas menolong orang yang dibayar.
Kita nolongin orang, tapi orang yang kita tolong malah ngasih uang ke kita, karena solusi atas permasalahannya hadir dalam produk yang kita jual. Begini mindsetnya.
"Ah, tetep aja nyari untung!"
Lha, jualan emang nyari untung. Kalau gak nyari untung, gak usah jualan. Donasi aja...
"Halah, ngomong nolongin orang kan modus! Tetep aja ujung-ujungnya duit..."
Terserah kamu! Temenan sama setan kaya kamu emang akan selalu salah. Apa-apa salah, apa-apa jadi masalah... #PLAK!
Disadari atau tidak, itulah fenomena yang terjadi sekarang. Yang pake jalan halal, dinyinyirin. Yang pake jalan haram, dibanggain. Padahal, standar kebahagiaan kita bukan dinilai dari materi, tapi ridho Allah. Pertanyaannya, kalau Saya ngelakuin ini, Allah ridho gak? Allah izinkan gak? Allah perbolehkan gak?
Dan karena jualan adalah salah satu aktivitas yang diperbolehkan, maka lakukanlah...
Jangan malu lagi...
Jangan ragu lagi...
Jangan setengah hati lagi...
Lakukan dengan totalitas!
Niatkan untuk nolongin orang, sembari menjemput rezeki yang halal.
InsyaAllah, kalau niatnya lurus, rezekinya mulus. Aamiin...
Bagaimana cara agar jualan kita kedepannya dimudahkan oleh Allah?
Apa saja yang harus dilakukan kedepannya supaya Allah lapangkan rezeki buat kita?
Gimana step by stepnya agar Allah izinkan kita tembus miliaran rupiah per bulan?
Tunggu tulisan Saya selanjutnya ya... 👌
Dewa

DAFTAR PERUSAHAAN PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (MLM)

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis syariah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : DAFTAR PERUSAHAAN PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (MLM)
link : DAFTAR PERUSAHAAN PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (MLM)

Baca juga


October 2017

DAFTAR PERUSAHAAN PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (MLM)

1. pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat terkait daftar perusahaan Perusahaan Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) atau Multi Level Marketing (MLM) Syariah yang telah diterbitkan oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), dan
2. banyaknya perusahaan MLM yang mengaku telah mendapat sertifikat syariah dari DSN-MUI, sementara DSN-MUI tidak menerbitkan sertifikat syariah atas perusahaan dimaksud,

maka DSN-MUI menilai urgen untuk menginformasikan kepada seluruh pihak yang berkepentingan mengenai Perusahaan Penjualan Langsung Berjenjang Syariah yang telah mendapatkan sertifikat DSN-MUI.

Berikut adalah Daftar (terbarukan) Perusahaan Penjualan Langsung Berjenjang Syariah yang telah mendapatkan sertifikat DSN-MUI

http://snip.ly/1suek

DAFTAR PERUSAHAAN PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (MLM)

1. pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat terkait daftar perusahaan Perusahaan Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS) atau Multi Level Marketing (MLM) Syariah yang telah diterbitkan oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), dan
2. banyaknya perusahaan MLM yang mengaku telah mendapat sertifikat syariah dari DSN-MUI, sementara DSN-MUI tidak menerbitkan sertifikat syariah atas perusahaan dimaksud,

maka DSN-MUI menilai urgen untuk menginformasikan kepada seluruh pihak yang berkepentingan mengenai Perusahaan Penjualan Langsung Berjenjang Syariah yang telah mendapatkan sertifikat DSN-MUI.

Berikut adalah Daftar (terbarukan) Perusahaan Penjualan Langsung Berjenjang Syariah yang telah mendapatkan sertifikat DSN-MUI

http://snip.ly/1suek

Sebuah Kesempatan di Era Digital

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel BISNIS, Artikel Ide Bisnis, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sebuah Kesempatan di Era Digital
link : Sebuah Kesempatan di Era Digital

Baca juga


October 2017

Sebuah Kesempatan di Era Digital
Sebuah era baru mulai datang, bertajuk business digital berbasis online mulai menyerbu dan menaklukkan dunia bisnis. Era bisnis dominasi mulai terkikis dan mulai tergantikan dengan era bisnis kolaborasi.
Lihat gojek, grab, uber yang "hanya" punya aplikasi sedangkan bisnisnya sendiri dijalankan oleh tukang ojek, satpam, office boy, tukang bangunan, petani bahkan oleh seorang guru yang bertransformasi menjadi ojek online. Lihat tokopedia, bukalapak, lazada, olx juga "hanya" punya aplikasi yang bisnis sebenarnya dijalankan oleh toko-toko konvensional, ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan, buruh pabrik dan sebagainya yang bertransformasi menjadi online store.
Walaupun para dominator tentu tidak tinggal diam untuk mempertahankan dominasinya bluebird yang mulai dengan aplikasinya setelah pasarnya mulai tergerus, atau merek-merek barang retail yang mulai mempunyai online store sendiri. Membuat peta bisnis digital punya persaingan tersendiri selain tentunya bersaing dengan bisnis konvensional yang sedang ditaklukkan.
Kolaborasi adalah kata kunci dalam era digital, semua bisa jadi pemilik usaha dan semua bisa jadi konsumen. Persis kayak koperasi, cuma bedanya kalau koperasi semua anggota adalah pemilik. Andaikan saja, jika sebagai contoh seluruh umat Islam di negeri ini memiliki sebuah koperasi yang memiliki market place digital di mana produsen, konsumen dan pemiliknya adalah seluruh umat itu sendiri, mungkin Alibaba juga bisa lewat. Belum lagi kalo melakukan ekspansi ke negara lain, fokus ekspansi ke negara-negara islam dulu misalnya wah bisa-bisa lewat tuh ekonomi Amerika atau Tiongkok.
Kalau sistem iuran anggotanya bisa menggunakan zakat 2,5%, dengan subsidi silang untuk kaum tidak mampu baik untuk iuran anggota maupun uang elektronik yang dapat dibelanjakan kebutuhan sehari-hari di market digital tsb, mungkin masalah kemiskinan secara perlahan akan menghilang dari negeri ini. Karena kaum tidak mampu akan bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari dari zakat dan akan mendapatkan modal untuk berusaha dari pembagian SHU koperasi tersebut.
Andaikan saja, suatu saat nanti ada pemerintah Indonesia yang akan mewujudkan hal ini, saya yakin semua ulama dan umat akan "berjihad" untuk mewujudkannya dengan tentunya sesuai dengan kaidah ekonomi Islam. Mudah-mudahan Indonesia akan menjadi negara yang gemah ripah lohjinawi, sejahtera lahir dan bathin.
Andaikan saja.......

Sebuah Kesempatan di Era Digital
Sebuah era baru mulai datang, bertajuk business digital berbasis online mulai menyerbu dan menaklukkan dunia bisnis. Era bisnis dominasi mulai terkikis dan mulai tergantikan dengan era bisnis kolaborasi.
Lihat gojek, grab, uber yang "hanya" punya aplikasi sedangkan bisnisnya sendiri dijalankan oleh tukang ojek, satpam, office boy, tukang bangunan, petani bahkan oleh seorang guru yang bertransformasi menjadi ojek online. Lihat tokopedia, bukalapak, lazada, olx juga "hanya" punya aplikasi yang bisnis sebenarnya dijalankan oleh toko-toko konvensional, ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan, buruh pabrik dan sebagainya yang bertransformasi menjadi online store.
Walaupun para dominator tentu tidak tinggal diam untuk mempertahankan dominasinya bluebird yang mulai dengan aplikasinya setelah pasarnya mulai tergerus, atau merek-merek barang retail yang mulai mempunyai online store sendiri. Membuat peta bisnis digital punya persaingan tersendiri selain tentunya bersaing dengan bisnis konvensional yang sedang ditaklukkan.
Kolaborasi adalah kata kunci dalam era digital, semua bisa jadi pemilik usaha dan semua bisa jadi konsumen. Persis kayak koperasi, cuma bedanya kalau koperasi semua anggota adalah pemilik. Andaikan saja, jika sebagai contoh seluruh umat Islam di negeri ini memiliki sebuah koperasi yang memiliki market place digital di mana produsen, konsumen dan pemiliknya adalah seluruh umat itu sendiri, mungkin Alibaba juga bisa lewat. Belum lagi kalo melakukan ekspansi ke negara lain, fokus ekspansi ke negara-negara islam dulu misalnya wah bisa-bisa lewat tuh ekonomi Amerika atau Tiongkok.
Kalau sistem iuran anggotanya bisa menggunakan zakat 2,5%, dengan subsidi silang untuk kaum tidak mampu baik untuk iuran anggota maupun uang elektronik yang dapat dibelanjakan kebutuhan sehari-hari di market digital tsb, mungkin masalah kemiskinan secara perlahan akan menghilang dari negeri ini. Karena kaum tidak mampu akan bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari dari zakat dan akan mendapatkan modal untuk berusaha dari pembagian SHU koperasi tersebut.
Andaikan saja, suatu saat nanti ada pemerintah Indonesia yang akan mewujudkan hal ini, saya yakin semua ulama dan umat akan "berjihad" untuk mewujudkannya dengan tentunya sesuai dengan kaidah ekonomi Islam. Mudah-mudahan Indonesia akan menjadi negara yang gemah ripah lohjinawi, sejahtera lahir dan bathin.
Andaikan saja.......

Destruction of Customer Relationship

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Marketing, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Destruction of Customer Relationship
link : Destruction of Customer Relationship

Baca juga


October 2017

Destruction of Customer Relationship
Dalam aktifitas bisnis, salah satu yang wajib kita perhatikan adalah betul-betul mengenal siapa yang menjadi market kita. Kalau meminjam istilah di business model canvas, yang paling awal perlu didefinisikan dengan jelas adalah kotak "customer segments", siapa sebenarnya calon pembeli atau pengguna jasa kita?
Lalu di kotak sebelahnya, ada cerita tentang "customer relationship". Setelah kenal jelas siapa pasarnya, maka soalan lainnya adalah bagaimana membangun ikatan, menciptakan jembatan dengan para pembeli, pelanggan, atau pengguna jasa kita? Tujuannya jelas, agar pelanggan nggak pindah ke toko sebelah.
Cara atau strategi membangun ikatan dengan pelanggan ini, tentu harus disesuaikan dengan karakter, nilai-nilai, kebiasaan, mindset, keyakinan, cara pandang, dan apapun lah namanya dari para pelanggannya. Kalau pelanggannya tak suka keju, ya jangan dikasi makan keju. Berikan singkong mungkin lebih aman.
Itulah yang nampaknya dilupakan oleh perusahaan ekspedisi nganu itu. Mereka nampaknya gegabah memilih strategi terkait engagement dengan customers-nya. Meski saya ragu, apakah mereka lupa, atau memang ada unsur kesengajaan. Tapi andai itu dilakukan dengan sengaja, saya tak paham apa tujuannya.
Mengundang para pelanggannya ke sebuah jamuan, lalu menghadirkan sesuatu yang bertentangan dengan karakter, nilai, kebiasaan, keyakinan, para pelanggannya, bagi saya adalah sebuah kebodohan sekaligus kesalahan amat fatal.
Mungkin kalau mereka melakukannya di tahun 1950an, masih akan aman. Karena informasi tidak akan berkembang sangat cepat. Tapi karena mereka melakukan itu di tahun 2017, dimana social media adalah alat penyebar informasi paling mutakhir, maka melakukan kesalahan semacam itu, bisa berarti mati.
Entah apakah mereka akan benar-benar mati, kita lihat saja nanti. Tergantung seberapa besar kekecewaan para pelanggannya, dan tentu seberapa besar jumlah pelanggannya yang kecewa. Atau seberapa cepat penyebaran pengaruh dari para pelanggan yang kecewa itu.
Saya tak terlalu peduli dengan nasib dari perusahaan ekspedisi itu. Tapi dari sini kita belajar, bahwa memasarkan sebuah produk atau jasa, bukan hanya tentang siapa yang jadi pasarnya. Tapi juga tentang karakter, nilai, kebiasaan, keyakinan dan semua hal terkait pasar kita itu. Jangan main-main dengan itu.

Let’s see...
Ki Jendral

Destruction of Customer Relationship
Dalam aktifitas bisnis, salah satu yang wajib kita perhatikan adalah betul-betul mengenal siapa yang menjadi market kita. Kalau meminjam istilah di business model canvas, yang paling awal perlu didefinisikan dengan jelas adalah kotak "customer segments", siapa sebenarnya calon pembeli atau pengguna jasa kita?
Lalu di kotak sebelahnya, ada cerita tentang "customer relationship". Setelah kenal jelas siapa pasarnya, maka soalan lainnya adalah bagaimana membangun ikatan, menciptakan jembatan dengan para pembeli, pelanggan, atau pengguna jasa kita? Tujuannya jelas, agar pelanggan nggak pindah ke toko sebelah.
Cara atau strategi membangun ikatan dengan pelanggan ini, tentu harus disesuaikan dengan karakter, nilai-nilai, kebiasaan, mindset, keyakinan, cara pandang, dan apapun lah namanya dari para pelanggannya. Kalau pelanggannya tak suka keju, ya jangan dikasi makan keju. Berikan singkong mungkin lebih aman.
Itulah yang nampaknya dilupakan oleh perusahaan ekspedisi nganu itu. Mereka nampaknya gegabah memilih strategi terkait engagement dengan customers-nya. Meski saya ragu, apakah mereka lupa, atau memang ada unsur kesengajaan. Tapi andai itu dilakukan dengan sengaja, saya tak paham apa tujuannya.
Mengundang para pelanggannya ke sebuah jamuan, lalu menghadirkan sesuatu yang bertentangan dengan karakter, nilai, kebiasaan, keyakinan, para pelanggannya, bagi saya adalah sebuah kebodohan sekaligus kesalahan amat fatal.
Mungkin kalau mereka melakukannya di tahun 1950an, masih akan aman. Karena informasi tidak akan berkembang sangat cepat. Tapi karena mereka melakukan itu di tahun 2017, dimana social media adalah alat penyebar informasi paling mutakhir, maka melakukan kesalahan semacam itu, bisa berarti mati.
Entah apakah mereka akan benar-benar mati, kita lihat saja nanti. Tergantung seberapa besar kekecewaan para pelanggannya, dan tentu seberapa besar jumlah pelanggannya yang kecewa. Atau seberapa cepat penyebaran pengaruh dari para pelanggan yang kecewa itu.
Saya tak terlalu peduli dengan nasib dari perusahaan ekspedisi itu. Tapi dari sini kita belajar, bahwa memasarkan sebuah produk atau jasa, bukan hanya tentang siapa yang jadi pasarnya. Tapi juga tentang karakter, nilai, kebiasaan, keyakinan dan semua hal terkait pasar kita itu. Jangan main-main dengan itu.

Let’s see...
Ki Jendral

Ke Raja Ampat Mahal???

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Ide Bisnis, Artikel Marketing, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ke Raja Ampat Mahal???
link : Ke Raja Ampat Mahal???

Baca juga


October 2017

Ke Raja Ampat mahal???


Aaah kamu hanya perlu menahan diri utk nggak melulu tergoda beli tiket2 promo ke LN dan mengubah mindset mainstream "kalo ke LN bisa lebih murah mending ke LN drpd ke Raja Ampat"...
Kamu punya bujet dan punya cuti kok, cuma kamu lebih rela menghabiskan bujet liburanmu dan jatah cutimu utk ke luar negeri. Hayo ngakuuu...
Jadi kapan kamu ke Raja Ampat??
Berkali2 aja seperti saya yg udh 13x dan awal Des akan yg ke-14, saya nggak pernah bosen. Selalu ada tempat baru, aktivitas baru, pengalaman baru. Tak pernah sama.... Percaya deh...
Life will never be the same again after seeing Raja Ampat..
.
Catatan tambahan: Hanya 2-3 foto sdkt diedit di Instagram. Selebihnya no edit no filter. Ada satu hari matahari kurang nyorot. Kalo mataharinya gahar, hasil foto pake HP apa pun gak perlu diedit!

Ke Raja Ampat mahal???


Aaah kamu hanya perlu menahan diri utk nggak melulu tergoda beli tiket2 promo ke LN dan mengubah mindset mainstream "kalo ke LN bisa lebih murah mending ke LN drpd ke Raja Ampat"...
Kamu punya bujet dan punya cuti kok, cuma kamu lebih rela menghabiskan bujet liburanmu dan jatah cutimu utk ke luar negeri. Hayo ngakuuu...
Jadi kapan kamu ke Raja Ampat??
Berkali2 aja seperti saya yg udh 13x dan awal Des akan yg ke-14, saya nggak pernah bosen. Selalu ada tempat baru, aktivitas baru, pengalaman baru. Tak pernah sama.... Percaya deh...
Life will never be the same again after seeing Raja Ampat..
.
Catatan tambahan: Hanya 2-3 foto sdkt diedit di Instagram. Selebihnya no edit no filter. Ada satu hari matahari kurang nyorot. Kalo mataharinya gahar, hasil foto pake HP apa pun gak perlu diedit!

Apakah Belajar Public Speaking Hanya Untuk Pembicara Saja

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kepribadian Sukses, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Apakah Belajar Public Speaking Hanya Untuk Pembicara Saja
link : Apakah Belajar Public Speaking Hanya Untuk Pembicara Saja

Baca juga


October 2017

Apakah belajar Public Speaking hanya untuk pembicara saja?

Thomas J Neff dan James M Citrin (1990) melakukan wawancara terhadap 50 pebisnis top di Amerika ( Jack Welch, Bill Gates, Michael Dell, Mike Armstrong, Hank Greenberg, Howard Schultz, Ralph Larsen, Andy Grove) yang di tuangkan dalam buku mereka Lesson from the top, mengenai 10 kiat sukses mereka dan poin ketiga adalah : Great communication Skill 
.
Tidak diragukan bahwa ilmu komunikasi sangat dibutuhkan oleh pembicara, namun kenyataannya kemampuan berbicara/ berkomunikasi secara efektif wajib dimiliki setiap orang karena :
.
1. Manusia adalah mahluk sosial, komunikasi menjadi penting untuk membangun konsep diri, untuk kelangsungan hidup, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketergantungan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain
.
2. Setiap orang adalah pemimpin, dan pemimpin wajib menguasai ilmu komunikasi
Paul A. Argenti, Professor of Management and corporate communication Tuck School of Business at Dartmouth mengatakan : “If you want to be a leader, you had better be able to communicate.”
.
3. Melaksanakan tugas dakwah, adalah kewajiban bagi setiap muslim. Menguasai ilmu komunikasi menjadi penting
"Dan, hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, beramar ma'ruf nahi munkat: Itulah orang-orang yang beruntung". (QS All Imran, 3 : 104).
.
4. Dan masih banyak lagi seperti mendidik anak, mengorganisir karyawan, bernegosiasi, meningkatkan sales, dll
.
EASY PUBLIC SPEAKING TRAINING
Mudah, Terarah, dan Menggugah
.
Disampaikan secara mudah dan indah, anda tidak hanya bisa pandai berbicara namun juga dapat mempengaruhi orang lain dengan teknik-teknik yang akan diajarkan oleh trainer berpengalaman, dan LANGSUNG PRAKTEK sehingga anda betul-betul mendapat feedback langsung

Apakah belajar Public Speaking hanya untuk pembicara saja?

Thomas J Neff dan James M Citrin (1990) melakukan wawancara terhadap 50 pebisnis top di Amerika ( Jack Welch, Bill Gates, Michael Dell, Mike Armstrong, Hank Greenberg, Howard Schultz, Ralph Larsen, Andy Grove) yang di tuangkan dalam buku mereka Lesson from the top, mengenai 10 kiat sukses mereka dan poin ketiga adalah : Great communication Skill 
.
Tidak diragukan bahwa ilmu komunikasi sangat dibutuhkan oleh pembicara, namun kenyataannya kemampuan berbicara/ berkomunikasi secara efektif wajib dimiliki setiap orang karena :
.
1. Manusia adalah mahluk sosial, komunikasi menjadi penting untuk membangun konsep diri, untuk kelangsungan hidup, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketergantungan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain
.
2. Setiap orang adalah pemimpin, dan pemimpin wajib menguasai ilmu komunikasi
Paul A. Argenti, Professor of Management and corporate communication Tuck School of Business at Dartmouth mengatakan : “If you want to be a leader, you had better be able to communicate.”
.
3. Melaksanakan tugas dakwah, adalah kewajiban bagi setiap muslim. Menguasai ilmu komunikasi menjadi penting
"Dan, hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, beramar ma'ruf nahi munkat: Itulah orang-orang yang beruntung". (QS All Imran, 3 : 104).
.
4. Dan masih banyak lagi seperti mendidik anak, mengorganisir karyawan, bernegosiasi, meningkatkan sales, dll
.
EASY PUBLIC SPEAKING TRAINING
Mudah, Terarah, dan Menggugah
.
Disampaikan secara mudah dan indah, anda tidak hanya bisa pandai berbicara namun juga dapat mempengaruhi orang lain dengan teknik-teknik yang akan diajarkan oleh trainer berpengalaman, dan LANGSUNG PRAKTEK sehingga anda betul-betul mendapat feedback langsung

Apa Yang Kau cari Nak?

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kepribadian Sukses, Artikel Motivasi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Apa Yang Kau cari Nak?
link : Apa Yang Kau cari Nak?

Baca juga


October 2017


Saya mau sharing sesuatu yang agak “menohok” pikiran saya pagi ini; cerita bersama driver Uber pas nganter saya dari rumah ke stasiun Bandung

 Pagi tadi saya order Uber jam 3 pagi. Setelah order, ternyata dapet Uber-nya jauh banget, sekitar 18 menit. Saya biarin aja, ternyata nggak di cancel sama drivernya.

Gak ada telpon sama sekali, sampe benar-benar dekat, baru ada telpon masuk. Ternyata beliau cukup pinter baca peta. Sampailah di rumah saya.
 Pertama kali ketemu, saya estimasi umurnya 50-an. Badannya agak gemuk, tinggi, rambut sudah putih semua, berjenggot cukup lebat, dan suaranya berat. Attitude-nya cukup baik, ramah.
edited
“Pagi, pak.. Ke stasiun ya?”

“Iya pak”, jawab saya.

Akhirnya kita meluncur pagi tadi menembus gelap pekat kota bandung subuh hari.

Dalam perjalanan, saya coba memecah hening.

“Pak, memang berangkatnya pagi ya, jam 3 pagi masih standby..”, kata saya.

“Iya pak. Saya workaholic”
 “Saya kerja 22 jam pak. Pulang ke rumah jam 4 pagi, jam 6 pagi sudah jalan lagi.”

Dalam hati saya berkata: SADIS!

“Nggak ada protes pak, orang rumah?”

Dia diam sambil senyum.
 “Saya terbiasa kerja dari muda pak. Paling sehari tidur cuma 2-3 jam. Maksimal 4 jam itu sudah paling mentok. Dulu saya jadi DJ, kerjanya malam.”
 “Bapak berarti cuma ngerjain Uber ya? Nggak ada bisnis lain?”

“Kalo saya masih ada bisnis lain, ini mobilnya punya saya pak, bukan punya bos”, katanya sambil ketawa.

“Dulu saya sempat bisnis. Kerja trading oil ke perusahaan-perusahaan batu bara di Kalimantan. Kerja keras pagi siang malam. Dulu gampang cari uang.

Tapi entah kenapa uang itu cuma ada di meja. Sampai sekarang, habis bersih tidak ada bekas. Rumah, mobil, tanah, semuanya hilang tak bersisa. Termasuk ISTRI dan ANAK”
 “This is part of our life. Tuhan sekarang ambil semua yang sudah pernah dikasih ke saya.”

Saya terkejut.

“Anak-anak gimana pak?”

“Ya sekarang ikut ibunya. Better mereka ikut ibunya. Ibunya owner salah satu penerbitan besar di Indonesia.”

“Istri saya minta divorce bukan karena saya bangkrut. Dia sudah minta sejak 2 tahun sebelum saya tumbang. Saya gak pernah di rumah. Tiap hari kerja siang malam. Saya dengan OB di kantor dulu, kunci malah saya yang pegang, bukan dia”

“Dulu saya dibukain pintu, sekarang saya bukain pintu”

Katanya sambil tertawa getir.
 “Saya sekarang kos di cibiru. Mendekati ibu. Cuma saya gak mau ibu sedih kalau saya tinggal di rumah, makanya saya kos. Tinggal dekat tapi nggak serumah”

Saya diam merenung.

===

Diskusi saya setelah ini dengan beliau bergeser ke topik seputar bandung dan sekitarnya.

Sepertinya dia hanya butuh teman untuk melepaskan emosi sesaat.

Let’s recap.

1/ Usia 45 tahun (ternyata)
2/ Pernah punya harta berlimpah. Lalu hilang segalanya.
3/ Kerja 22 jam sehari (sampai detik ini)
4. Pernah punya keluarga. Lalu hilang semuanya.


Pertanyaan saya satu ke diri saya sendiri akhirnya:

“Apa yang kau cari di dunia ini, nak?”
 Banyak hal di dunia ini yang priceless, tidak bisa diukur dengan harta dan benda. Berapapun uang yang Anda punya.

Push yourself hard, tapi jangan sampai mengorbankan apapun.

Masih ada hak keluarga kita, hak anak kita, hak pasangan kita, dan hak tubuh kita terhadap kita.
 Doa saya, semoga Anda semua yang mengikuti channel ini, diberikan kemampuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi dari cerita ngobrol singkat saya dengan driver Uber barusan.

Mari kita doakan si bapak agar kisah hidupnya juga menjadi lebih baik di kemudian hari, kembali mendapatkan apa yang sudah pernah dimiliki; tentunya atas izin Allah. Amiin.. :pray:


Saya mau sharing sesuatu yang agak “menohok” pikiran saya pagi ini; cerita bersama driver Uber pas nganter saya dari rumah ke stasiun Bandung

 Pagi tadi saya order Uber jam 3 pagi. Setelah order, ternyata dapet Uber-nya jauh banget, sekitar 18 menit. Saya biarin aja, ternyata nggak di cancel sama drivernya.

Gak ada telpon sama sekali, sampe benar-benar dekat, baru ada telpon masuk. Ternyata beliau cukup pinter baca peta. Sampailah di rumah saya.
 Pertama kali ketemu, saya estimasi umurnya 50-an. Badannya agak gemuk, tinggi, rambut sudah putih semua, berjenggot cukup lebat, dan suaranya berat. Attitude-nya cukup baik, ramah.
edited
“Pagi, pak.. Ke stasiun ya?”

“Iya pak”, jawab saya.

Akhirnya kita meluncur pagi tadi menembus gelap pekat kota bandung subuh hari.

Dalam perjalanan, saya coba memecah hening.

“Pak, memang berangkatnya pagi ya, jam 3 pagi masih standby..”, kata saya.

“Iya pak. Saya workaholic”
 “Saya kerja 22 jam pak. Pulang ke rumah jam 4 pagi, jam 6 pagi sudah jalan lagi.”

Dalam hati saya berkata: SADIS!

“Nggak ada protes pak, orang rumah?”

Dia diam sambil senyum.
 “Saya terbiasa kerja dari muda pak. Paling sehari tidur cuma 2-3 jam. Maksimal 4 jam itu sudah paling mentok. Dulu saya jadi DJ, kerjanya malam.”
 “Bapak berarti cuma ngerjain Uber ya? Nggak ada bisnis lain?”

“Kalo saya masih ada bisnis lain, ini mobilnya punya saya pak, bukan punya bos”, katanya sambil ketawa.

“Dulu saya sempat bisnis. Kerja trading oil ke perusahaan-perusahaan batu bara di Kalimantan. Kerja keras pagi siang malam. Dulu gampang cari uang.

Tapi entah kenapa uang itu cuma ada di meja. Sampai sekarang, habis bersih tidak ada bekas. Rumah, mobil, tanah, semuanya hilang tak bersisa. Termasuk ISTRI dan ANAK”
 “This is part of our life. Tuhan sekarang ambil semua yang sudah pernah dikasih ke saya.”

Saya terkejut.

“Anak-anak gimana pak?”

“Ya sekarang ikut ibunya. Better mereka ikut ibunya. Ibunya owner salah satu penerbitan besar di Indonesia.”

“Istri saya minta divorce bukan karena saya bangkrut. Dia sudah minta sejak 2 tahun sebelum saya tumbang. Saya gak pernah di rumah. Tiap hari kerja siang malam. Saya dengan OB di kantor dulu, kunci malah saya yang pegang, bukan dia”

“Dulu saya dibukain pintu, sekarang saya bukain pintu”

Katanya sambil tertawa getir.
 “Saya sekarang kos di cibiru. Mendekati ibu. Cuma saya gak mau ibu sedih kalau saya tinggal di rumah, makanya saya kos. Tinggal dekat tapi nggak serumah”

Saya diam merenung.

===

Diskusi saya setelah ini dengan beliau bergeser ke topik seputar bandung dan sekitarnya.

Sepertinya dia hanya butuh teman untuk melepaskan emosi sesaat.

Let’s recap.

1/ Usia 45 tahun (ternyata)
2/ Pernah punya harta berlimpah. Lalu hilang segalanya.
3/ Kerja 22 jam sehari (sampai detik ini)
4. Pernah punya keluarga. Lalu hilang semuanya.


Pertanyaan saya satu ke diri saya sendiri akhirnya:

“Apa yang kau cari di dunia ini, nak?”
 Banyak hal di dunia ini yang priceless, tidak bisa diukur dengan harta dan benda. Berapapun uang yang Anda punya.

Push yourself hard, tapi jangan sampai mengorbankan apapun.

Masih ada hak keluarga kita, hak anak kita, hak pasangan kita, dan hak tubuh kita terhadap kita.
 Doa saya, semoga Anda semua yang mengikuti channel ini, diberikan kemampuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi dari cerita ngobrol singkat saya dengan driver Uber barusan.

Mari kita doakan si bapak agar kisah hidupnya juga menjadi lebih baik di kemudian hari, kembali mendapatkan apa yang sudah pernah dimiliki; tentunya atas izin Allah. Amiin.. :pray:

Belajar FB Ads Yang Benar

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Facebook, Artikel Marketing, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Belajar FB Ads Yang Benar
link : Belajar FB Ads Yang Benar

Baca juga


October 2017


Banyak diluar sana kelas pembelajaran FB Ads. Lalu apa yang membedakan dengan Anda belajar disini?

1. Belajar gak bisa SENDIRI

Pepatah mengatakan, jika Anda mau berjalan cepat, berjalan lah sendirian. Jika Anda mau berjalan jauh, berjalan lah bersama-sama.

Berapa ongkos belajar Anda ketika sendiri? Terlalu banyak predator diluar sana, yang menguras rasa penasaran Anda terhadap dunia IM dan akhirnya bisa dibilang Anda "kejeblos".

Saya pribadi, baru bisa berkembang setelah menyadari bahwa saya nggak bisa sendiri. Saya BUTUH teman.

Bantai FB Ads bukan memberikan pembelajaran SAJA, tapi juga KOMUNITAS.

2. Belajar bukan trik, namun FUNDAMENTAL

Kalau Anda hanya paham trik, maka selamanya Anda akan ketergantungan dengan trik. Tapi jika Anda belajar fundamental, maka selamanya pembelajaran itu akan menancap di kepala, berkembang, dan bisa menciptakan versi terbaik Anda sendiri.

3. Growth butuh PAIN

Kapan terakhir kali Anda "dipaksa" untuk tumbuh? Siapa yang mau marahin Anda kalau Anda lagi males-malesan dalam bisnis? Siapa yang pernah ngata-ngatain Anda kalau pas Anda memang butuh untuk dikatain pas lagi nggak ada semangat untuk bisnis?

Mungkin yang Anda butuhkan adalah challenge. Mungkin yang Anda butuhkan hanya diyakinkan bahwa target Anda itu MUNGKIN. Ada yang tadinya beriklan 100rb sehari dianggap besar, setelah ikut bantai jadi mikir sejuta itu kekecilan, ADA orangnya!


Banyak diluar sana kelas pembelajaran FB Ads. Lalu apa yang membedakan dengan Anda belajar disini?

1. Belajar gak bisa SENDIRI

Pepatah mengatakan, jika Anda mau berjalan cepat, berjalan lah sendirian. Jika Anda mau berjalan jauh, berjalan lah bersama-sama.

Berapa ongkos belajar Anda ketika sendiri? Terlalu banyak predator diluar sana, yang menguras rasa penasaran Anda terhadap dunia IM dan akhirnya bisa dibilang Anda "kejeblos".

Saya pribadi, baru bisa berkembang setelah menyadari bahwa saya nggak bisa sendiri. Saya BUTUH teman.

Bantai FB Ads bukan memberikan pembelajaran SAJA, tapi juga KOMUNITAS.

2. Belajar bukan trik, namun FUNDAMENTAL

Kalau Anda hanya paham trik, maka selamanya Anda akan ketergantungan dengan trik. Tapi jika Anda belajar fundamental, maka selamanya pembelajaran itu akan menancap di kepala, berkembang, dan bisa menciptakan versi terbaik Anda sendiri.

3. Growth butuh PAIN

Kapan terakhir kali Anda "dipaksa" untuk tumbuh? Siapa yang mau marahin Anda kalau Anda lagi males-malesan dalam bisnis? Siapa yang pernah ngata-ngatain Anda kalau pas Anda memang butuh untuk dikatain pas lagi nggak ada semangat untuk bisnis?

Mungkin yang Anda butuhkan adalah challenge. Mungkin yang Anda butuhkan hanya diyakinkan bahwa target Anda itu MUNGKIN. Ada yang tadinya beriklan 100rb sehari dianggap besar, setelah ikut bantai jadi mikir sejuta itu kekecilan, ADA orangnya!

KOMENTAR MU MENENTUKAN NASIB MU, bukan nasib orang yang kamu komentari.

October 2017 - Hallo sahabat BELAJAR DROPSHIP, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul October 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Motivasi Bisnis, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : KOMENTAR MU MENENTUKAN NASIB MU, bukan nasib orang yang kamu komentari.
link : KOMENTAR MU MENENTUKAN NASIB MU, bukan nasib orang yang kamu komentari.

Baca juga


October 2017

KOMENTAR MU MENENTUKAN NASIB MU, bukan nasib orang yang kamu komentari.

Ubahlah cara berpikirmu maka Nasibmu akan segera berubah.

**
Seorang murid bertanya pada gurunya;

"Guru kenapa ya hidup ini selalu banyak masalah?"

Guru: "Bukan hidup yang banyak masalah tapi pikiranmulah yang bermasalah...?"

"Kamu selalu berprasangka buruk pada apa saja dan siapa saja, itulah sebenarnya masalahnya"

Murid: "Tapi faktanya aku selalu mendapat masalah dalam hidupku"

Guru: " Ya itu karena pikiranmu bermasalah", Setiap kejadian dalam hidup itu netral pikiran kamulah yang menilai itu "bermasalah" atau "menguntungkan".

Murid : "Maksudnya?"

Guru : "Misalnya apakah Hujan itu bermasalah atau malah menguntungkan".

Murid : "Bagiku bermasalah, karena kalau aku naik motor dan lupa bawa jas hujan pasti basah kuyup"

Guru : "Lantas kalau hujan bagi tukang Baso dan Tukang Payung apakah itu bermasalah?"

Murid : " Tentu saja tidak", bagi mereka malah menguntungkan.

Guru : "yang jadi masalah Hujannya atau orangnya...?

Ingatlah selalu

Ketika kita selalu berprasangka baik/Husnudzon maka hal-hal baiklah yang akan kita jumpai di sepanjang waktu kehidupan kita.

dan ketika kita selalu berprasangka buruk/Suudzon maka hal-hal buruklah yang akan selalu kita jumpai setiap hari.

Jadi jangan mengeluh jika kita termasuk orang-orang yang selalu merasakan pengalaman yang negatif dan tidak menyenangkan di sepanjang hidup kita.

Karena kita dan pikiran kita sendirilah penyebabnya.

Bisa jadi ketika kamu membaca tulisan ini sebenarnya Tuhan sedang mencoba membantu kamu untuk memperbaiki cara berpikirmu, agar hidupmu tidak selalu dirundung masalah.

Jadi mari kita ubah cara berpikir kita saat ini juga agar kita tidak lagi menjumpai pengalaman negatif dan tidak menyenangkan.

Nah sekarang mari kita cek cara berpikir kita masing2 yang tercermin dari komentar-komentar kita setiap hari :

1. Melihat rekan kerjanya naik jabatan
Orang postif : Saya akan belajar dari dia.
Orang negatif: Pasti dia pinter bgt cari muka

2. Melihat orang pergi Haji
Orang positif : Ya Allah semoga kelak aku bisa seperti dia
Orang negatif: Hajinya paling cuma buat pamer-pamer doang.

3. Membaca status di FB
Orang Positif : terimakasih untuk infonya izin share ya
Orang negatif: ah infonya basi saya sudah pernah baca kok

4. Membaca status humor di fb
Orang positif: terimakasih telah bisa membuat saya tersenyum pagi ini
Orang negatif: Garing ! gak lucu !

5. Turun Hujan
Orang Positif : Alhamdullilah udaranya jadi sejuk
Orang Negatif: Ah kalo pas lagi perlu terang malah hujan, Dasar Sial !!

6. Dapat Gaji
Orang positif : Alhamdullilah bisa buat bayar-bayar kebutuhan
Orang Negatif: Percuma gajian juga gak cukup buat bayar2 kebutuhan

7. Punya Suami
Orang Positif : Alhamdullilah meskipun gajinya tidak besar tapi suamiku baik dan penuh perhatian.
Orang negatif : Percuma punya suami baik, kalo gak bisa cukupin kebutuhan rumah tangga.

8. Melihat orang berpakaian Sederhana
Orang positif : duh dia orang yang sederhana sekali ya meskipun pejabat.
Orang Negatif: Pejabat Tinggi tapi penampilannya kok kampungan gitu sih.

9. Punya Motor
Orang Negatif : Begini neh kalo naek motor, kalo pas ujan basah kuyup gak kayak orang yang punya mobil.

Orang Positif: Alhamdullilah punya motor, enaknya naik motor itu kalo pas panas gak kehujanan dan kalo pas hujan gak kepanasan.

10. Membaca postingan ini
Orang Positif: Terimakasih sudah diingatkan, mohon izin sharing ya biar manfaat bagi yang lain.

Orang Negatif: "Gak mau baca" karena dianggap menyindir dan menyinggung atau terlalu kasar.

Tipe yang manakah kita....?
akan menentukan nasib kita.

Mau ubah nasib ?
Segera ubah cara berpikir kita dan komentar kita setiap hari.

di tulis dari pengalaman pribadi setiap hari bertemu dengan orang-orang berpikir positif dan negatif

by ayah edy
Guru Parenting Indonesia

KOMENTAR MU MENENTUKAN NASIB MU, bukan nasib orang yang kamu komentari.

Ubahlah cara berpikirmu maka Nasibmu akan segera berubah.

**
Seorang murid bertanya pada gurunya;

"Guru kenapa ya hidup ini selalu banyak masalah?"

Guru: "Bukan hidup yang banyak masalah tapi pikiranmulah yang bermasalah...?"

"Kamu selalu berprasangka buruk pada apa saja dan siapa saja, itulah sebenarnya masalahnya"

Murid: "Tapi faktanya aku selalu mendapat masalah dalam hidupku"

Guru: " Ya itu karena pikiranmu bermasalah", Setiap kejadian dalam hidup itu netral pikiran kamulah yang menilai itu "bermasalah" atau "menguntungkan".

Murid : "Maksudnya?"

Guru : "Misalnya apakah Hujan itu bermasalah atau malah menguntungkan".

Murid : "Bagiku bermasalah, karena kalau aku naik motor dan lupa bawa jas hujan pasti basah kuyup"

Guru : "Lantas kalau hujan bagi tukang Baso dan Tukang Payung apakah itu bermasalah?"

Murid : " Tentu saja tidak", bagi mereka malah menguntungkan.

Guru : "yang jadi masalah Hujannya atau orangnya...?

Ingatlah selalu

Ketika kita selalu berprasangka baik/Husnudzon maka hal-hal baiklah yang akan kita jumpai di sepanjang waktu kehidupan kita.

dan ketika kita selalu berprasangka buruk/Suudzon maka hal-hal buruklah yang akan selalu kita jumpai setiap hari.

Jadi jangan mengeluh jika kita termasuk orang-orang yang selalu merasakan pengalaman yang negatif dan tidak menyenangkan di sepanjang hidup kita.

Karena kita dan pikiran kita sendirilah penyebabnya.

Bisa jadi ketika kamu membaca tulisan ini sebenarnya Tuhan sedang mencoba membantu kamu untuk memperbaiki cara berpikirmu, agar hidupmu tidak selalu dirundung masalah.

Jadi mari kita ubah cara berpikir kita saat ini juga agar kita tidak lagi menjumpai pengalaman negatif dan tidak menyenangkan.

Nah sekarang mari kita cek cara berpikir kita masing2 yang tercermin dari komentar-komentar kita setiap hari :

1. Melihat rekan kerjanya naik jabatan
Orang postif : Saya akan belajar dari dia.
Orang negatif: Pasti dia pinter bgt cari muka

2. Melihat orang pergi Haji
Orang positif : Ya Allah semoga kelak aku bisa seperti dia
Orang negatif: Hajinya paling cuma buat pamer-pamer doang.

3. Membaca status di FB
Orang Positif : terimakasih untuk infonya izin share ya
Orang negatif: ah infonya basi saya sudah pernah baca kok

4. Membaca status humor di fb
Orang positif: terimakasih telah bisa membuat saya tersenyum pagi ini
Orang negatif: Garing ! gak lucu !

5. Turun Hujan
Orang Positif : Alhamdullilah udaranya jadi sejuk
Orang Negatif: Ah kalo pas lagi perlu terang malah hujan, Dasar Sial !!

6. Dapat Gaji
Orang positif : Alhamdullilah bisa buat bayar-bayar kebutuhan
Orang Negatif: Percuma gajian juga gak cukup buat bayar2 kebutuhan

7. Punya Suami
Orang Positif : Alhamdullilah meskipun gajinya tidak besar tapi suamiku baik dan penuh perhatian.
Orang negatif : Percuma punya suami baik, kalo gak bisa cukupin kebutuhan rumah tangga.

8. Melihat orang berpakaian Sederhana
Orang positif : duh dia orang yang sederhana sekali ya meskipun pejabat.
Orang Negatif: Pejabat Tinggi tapi penampilannya kok kampungan gitu sih.

9. Punya Motor
Orang Negatif : Begini neh kalo naek motor, kalo pas ujan basah kuyup gak kayak orang yang punya mobil.

Orang Positif: Alhamdullilah punya motor, enaknya naik motor itu kalo pas panas gak kehujanan dan kalo pas hujan gak kepanasan.

10. Membaca postingan ini
Orang Positif: Terimakasih sudah diingatkan, mohon izin sharing ya biar manfaat bagi yang lain.

Orang Negatif: "Gak mau baca" karena dianggap menyindir dan menyinggung atau terlalu kasar.

Tipe yang manakah kita....?
akan menentukan nasib kita.

Mau ubah nasib ?
Segera ubah cara berpikir kita dan komentar kita setiap hari.

di tulis dari pengalaman pribadi setiap hari bertemu dengan orang-orang berpikir positif dan negatif

by ayah edy
Guru Parenting Indonesia